SOLOPOS.COM - Ilustrasi batuk. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Di bawah ini terdapat cara mendeteksi penyakit Tuberkulosis atau TBC yang paling banyak dianjurkan oleh dunia kedokteran.

Seperti yang diketahui, TBC saat ini masih menjadi permasalahan kesehatan bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Pasalnya, TBC masih menjadi salah satu penyebab kematian yang tinggi di seluruh negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga:  Childfree Jadi Tren, Bolehkah Tidak Ingin Punya Anak dalam Islam?

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, pada 2019 terdapat 7,1 juta kasus TBC pada 2019. Dan negara dengan peningkatan kasus TBC terbanyak ada di India dan Indonesia.

Data di Indonesia sendiri menyebutkan terjadi peningkatan yang signifikan kasus TBC sejak 2015, yakni sebesar 69 persen dari 331.703 menjadi 562.049 pada 2019.

Baca Juga:  WHO Prediksi Jumlah Kasus Covid-19 di Dunia Bisa Capai 300 Juta di Awal 2022

Lalu, apa sih sebenarnya TBC itu dan bagaimana cara mendeteksinya?

TBC paru merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dan disebarkan ke udara melalui droplet penderita TBC.

Baca Juga:  Mbrebes Mili Lur! Kakinya Diperban, Ibu Ini Rela Jadi Driver Ojol Sambil Gendong Anak

Seseorang yang menderita TBC, biasanya mengalami delapan gejala berikut ini, sebagaimana diungkap dokter spesialis paru dari RSUD Dr Moewardi, Solo, Dr. dr. Yusup Subagio Sutanto, Sp.P(K). FISR.

Adapun gejalanya adalah batuk berdahak terus menerus hingga 3 minggu lamanya, batuk berdarah bercampur darah, demam, sesak napas dan nyeri dada.

Baca Juga:  Cuma Bergaji Rp2,1 Juta, Ini Koleksi Jam Tangan Gibran yang Capai Puluhan Juta

Selain itu, penderita TBC juga kerap mengalami berat badan turun, napsu makan juga menurun, lemas dan mudah lelah serta muncul keringat di malam hari.

“Diimbau masyarakat yang batuk-batuk lebih dari tiga minggu untuk periksa. Ciri khasnya batuk dalam jangka lama. Paling umum, 80 persen gejala batuk, mungkin ada gejala lain, seperti nyeri dada, sesak ringan, dan batuk darah,” jelas dr Yusup, sebagaimana telah diberitakan Solopos.com sebelumnya.

Baca Juga: Waspada Kota Solo Berisiko Tinggi Penyebaran TBC, Kenali Gejalanya Sedini Mungkin

Cara Mendeteksi TBC

Untuk mendeteksi TBC paru ada beragam cara, salah satunya yang paling banyak digunakan adalah Tes Cepat Molekuler (TCM).

Menurut dr Yusup, pemeriksaan TBC tidak dibenarkan jika hanya menggunakan foto rontgen saja, seperti yang banyak dilakukan masyarakat saat ini.

Baca Juga:  Semua Jenis Vaksin Efektif Lawan Varian Baru Covid-19, Termasuk Sinovac

“Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks tidak selalu memberikan gambaran yang spesifik pada TBC paru sehingga dapat menyebabkan terjadi overdiagnosis ataupun underdiagnosis. Selain itu, tidak dibenarkan pula mendiagnosis TBC dengan pemeriksaan darah saja,” kata dia.

Lebih lanjut, dia menegaskan cara mendeteksi TBC yang paling ampuh saat ini adalah dengan menggunakan TCM tadi dengan memanfaatkan dahak pasien.

Baca Juga:  Tebakan Netizen Benar! Ini Klarifikasi Kaesang Pangarep Soal Siap untuk RI 1

“Pemeriksaan TCM memiliki kelebihan berupa tingkat sensitivitas yang tinggi, hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 2 jam,” ungkap pria yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

Cara mendeteksi TBC dengan TCM sendiri juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 67/2016 tentang Penanggulangan TBC. “WHO juga telah merekomendasikan penggunaan TCM sebagai pemeriksaaan awal untuk diagnosis TBC sejak tahun 2010,” pungkas dia.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Membedakan Nyeri Dada karena Gangguan Paru, Lambung atau Jantung?



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya