Solopos.com, SEMARANG — Peristiwa gempa bumi tektonik jenis Swarm (gempa dangkal bermagnitudo kecil dengan frekuensi sering) 3 SR sejak Sabtu (23/10) dan gempa susulan kurang dari 3 SR hingga Senin (25/10) sore dengan total 35 kali gempa di Ambarawa dan sekitarnya membuat ratusan warga harus mengungsi karena khawatir dan trauma. Gempa yang berlangsung terus menerus juga berdampak retaknya bangunan RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Ekspedisi Mudik 2024
Pegawai rumah sakit memeriksa tembok ruang pasien yang retak akibat gempa bumi di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021). (Antara/Aji Styawan)

 

Sebanyak 41 ruangan di rumah sakit tersebut mengalami retak pada dinding akibat terdampak gempa bumi. Pihak rumah sakit telah menyiapkan tenda darurat serta ruangan aman bagi pasien guna mengantisipasi jika terjadi gempa susulan.

 

Petugas rumah sakit memindahkan tempat tidur pasien ke ruangan yang lebih aman dari dampak gempa bumi di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021). (Antara/Aji Styawan)

 

Sebanyak 41 ruangan di rumah sakit tersebut mengalami retak pada dinding akibat terdampak gempa bumi tektonik jenis Swarm (gempa dangkal bermagnitudo kecil dengan frekuensi sering) 3 SR sejak Sabtu (23/10) dan gempa susulan kurang dari 3 SR hingga Senin (25/10) sore pukul 14:43 WIB dengan total 35 gempa. (Antara/Aji Styawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi