SOLOPOS.COM - KOLEKSI--Sebagian koleksi perhiasan serta arloji milik Istianingsih, Rabu (15/2/2012)

ARISAN-Para wanita yang tergabung dalam arisan Pelepas Santai Sejenak (PSS) tengah berpose, Rabu (15/2/2012).JIBI/SOLOPOS/Ayu Prawitasari

Istianingsih menyeka keringat yang membasahi kening putihnya. Meski napasnya teratur namun rasa lelah seusai berolahraga belum juga hilang. Kaki ia selonjorkan santai di teras depan rumahnya.
Di meja depan dibiarkannya beberapa buku tabungan bertumpuk tidak terata. Salah satu buku tabungan itu adalah  keluaran Bank Mandiri.
“Uang yang ada dalam tabungan ini adalah uang kelompok. Namanya Kelompok Jalan-Jalan Pagi . Saya bendaharanya. Ha..ha..ha,” ujar pengusaha konveksi yang juga anggota DPRD Solo ini, pekan lalu.
Ning, begitu ia biasa disapa, menjelaskan kelompok JJP adalah komunitas pengusaha dengan usia 40 tahun ke atas yang punya kebiasaan berolahraga di Stadion Manahan Solo tiap pagi. Sebanyak 38 orang tergabung dalam komunitas ini. Selain berolahraga, imbuh dia, anggota kelompok juga punya hobi jalan-jalan serta shopping. Agar kegiatan jalan-jalan tak memberatkan,maka sepekan sekali mereka iuran Rp 50.000. Kala kas penuh maka uangnya bisa digunakan oleh para anggota untuk bepergian bersama.
“Saya dan teman-teman baru saja datang dari Thailand lho. Hasil jebol kas. Dapatnya Rp278 juta, lumayan kan,” ujar Ning.
Berjalan-jalan keluar negeri, menurut Ning, merupakan salah satu cara bagi komunitas tersebut untuk beristirahat. “Kami ini kan sudah tua-tua. Apalagi sih yang dicari. Sambil jalan-jalan kemudian belanja itu kan menyenangkan,” tukas Ning.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan Ori

Ekspedisi Mudik 2024

Hasil dari hobi berjalan-jalan keluar negeri memang kelihatan sekali. Berbagai koleksinya adalah hasil dari pelesiran keluar negeri. Mulai hiasan kristal, pakaian serta berlian.
Meski tak semuanya berlian namun tiga kotak perhiasan itu penuh dengan cincin mutiara, perak hingga emas. “Memang tak semuanya berlian sih, namun yang berlian lumayan banyak jumlahnya. Saya ini memang penggemar berlian. Kalau harganya ya ada yang Rp10 juta sampai Rp28 juta,” terang Ning.
Lalu Ning menunjukkan koleksi hiasan kristal miliknya. Ada ratusan jumlahnya dan kesemuanya itu tersimpan rapi dalam lebih dari tiga lemari jati. Soal harga, Ning menyebut  mulai Rp2 juta hingga mahal, nilai yang tak dia sebut. “Mahal pokoknya. Habis mau bagaimana lagi kalau saya suka.”

KOLEKSI--Sebagian koleksi perhiasan serta arloji milik Istianingsih, Rabu (15/2/2012) JIBI/SOLOPOS/Ayu Prawitasari

Tak hanya kristal dan berlian, Ning juga menyenangi arloji. Untuk merek, wanita paruh baya ini mengaku paling suka Rado. “Walau tak terpancang merek asal nyaman dipakai dan bentuknya manis biasanya saya langsung suka. Kalau Rado kan mahal, bisa sampai Rp9 juta. Yang lebih murah saya juga suka,” ungkapnya.
Bagaimana dengan tas? Ning mengaku meski suka namun jarang membeli merek yang asli. “Koleksi tas saya banyak namun bukan ori. Yang KW saja sudah bagus jadi ya saya pakai yang itu,” tandasnya seraya memperlihatkan barisan tas merk Louis Vuitton, Bottega hingga Versace miliknya. Ning menyebut harga koleksi tasnya Rp 600.000 hingga Rp2 juta lebih.
Bicara produk imitasi baik itu tas maupun sepatu, menurut Yati, karyawan toko tas Sheila di Solo Grand Mall (SGM) masih menjadi konsumsi kalangan menengah atas. Artinya, mereka yang berasal dari golongan ekonomi menengah hingga menengah bawah masih belum bisa menjangkaunya.
Untuk tas tembakan Hermes kualitas super misalnya, Yati menyebut Rp 749.000. Selanjutnya untuk tas merek Guess dipatok seharga Rp 149.000 dan Coach senilai Rp 959.000. Menggunakan barang imitasi kualitas super hingga KW I, menurut Yati, sudah cukup bagi warga Solo dalam rangka memamerkan hingga menaikkan status serta gengsi di dalam komunitasnya.

JIBI/SOLOPOS/Ayu Prawitasari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya