SOLOPOS.COM - Tim evakuasi menemukan jenazah korban terdampak awan panas guguran di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021). (Antara)

Solopos.com, LUMAJANG — Korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur bertambah menjadi 35 orang hingga Rabu (8/12/2021) pagi.

Sementara itu, sebanyak 16 orang korban guguran awan panas Gunung Semeru masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan masih berupaya mencari 16 korban tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu korban luka-luka tercatat 120 orang. Perinciannya, 82 korban mengalami luka ringan atau rawat jalan dan 38 orang mengalami luka berat. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menyampaikan itu melalui siaran pers seperti dilansir dari Suara.com, Rabu.

Baca Juga : Waduh, 1 Ekskavator Tenggelam Sedalam 3 Meter di Rawa Jombor Klaten

Bupati kembali mendatangi pos pengungsian di Kantor Kecamatan Pasirian bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. “16 korban masih dalam proses pencarian dan sekarang masih diidentifikasi tim evakuasi. Kami masih mencari pada kedalaman satu meter dari awan panas guguran. Apabila proses pencarian dilakukan lebih dari 10 meter maka itu berisiko tinggi bagi tim evakuasi,” tuturnya, Rabu.

Terkait kondisi Semeru, dia menyampaikan pemandangan puncak Gunung Semeru cerah pada pagi hingga siang hari, tetapi masyarakat diimbau tetap waspada. Berdasarkan data dari magma.esdm.go.id, gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl itu masih erupsi.

Baca Juga : Viral Aksi Sukarelawan Tolong Seekor Bebek Terjebak Abu Vulkanik Semeru

Pemandangan itu teramati dari pos pemantauan, Rabu (8/12/2021) pukul 00:01 WIB. Tinggi kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16 mm dan durasi 233 detik.

Baca Juga : Satu Ton Rendang untuk Warga Terdampak Erupsi Semeru di Lumajang

ESDM merekomendasikan siapapun tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara selatan. ESDM juga meminta semuanya mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya