SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kanan) memukul alat musik tifa saat Upacara Pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres/Agus Suparto/Handout/wsj.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap biaya pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) terbesar terjadi pada tahun 2019.

Biaya PON Ke-20 di Papua yang berlangsung hingga 15 Oktober 2021 hanya separuh dari biaya PON 2019.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berapa nilai untuk ajang olahraga kebanggaan nasional itu?

“Biaya persiapan dan penyelenggaraan PON ke 20 di Papua dibiayai sejak 2018-2021 oleh APBN (#uangkita),” tulis Sri Mulyani dalam akun instagram pribadinya @smindrawati, Minggu (3/10/2021).

Dana tersebut disalurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang terdiri dari Dana Otonomi khusus (DOtsus), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus Fisik (DAKF) dan Belanja Kementerian Lembaga (PUPR, Perhubungan, Menpora, Kominfo, TVRI/REI).

Baca Juga: Yes! Jateng Raih Medali Pertama di PON Papua 

“Tahun 2018 (melalui) DTI Rp881,5 miliar (dan) KL Rp211,2 miliar,” sambungnya.

Total pendanaan untuk PON XX di tahun 2018 sebesar Rp1,092 triliun.

Tahun 2019

Berlanjut di tahun 2019, Sri Mulyani mengatakan dana yang disalurkan melalui DTI sebesar Rp715,5 miliar, Dotsus Rp1,10 triliun, DBH Rp1,708 triliun, DAKF Rp82,53 miliar dan Kementerian Lembaga Rp758,93 miliar.

Sehingga total pendanaan di tahun 2019 mencapai sekitar Rp4,368 triliun.

Di tahun 2020, pendanaan PON dirinci berasal dari DTI sebesar Rp140,5 miliar, DOtsus sebesar Rp1,44 triliun, DAK Fisik sebesar Rp18,55 miliar dan KL sebesar Rp999,66 miliar.

Total kira-kira mencapai Rp2,598 triliun.

Bangga Papua

Terakhir, PON XX mendapatkan tambahan dana di tahun 2021 dari KL sebesar Rp793,73 miliar ditambah bantuan pemerintah pusat melalui Kemenpora ke Papua sebesar Rp1,58 triliun.



Totalnya sekitar Rp2,373 triliun.

“Perasaan saya dan perasaan saudara-saudara pasti sama. Kita bangga berada di tanah Papua. Dan kita bangga berada di stadion terbaik di Asia Pasifik ini,” ujar Sri Mulyani.

Dengan demikian, jika pendanaan dari tahun 2018-2021 ditotalkan maka akan mencapai kurang lebih sekitar Rp10,431 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Merayakan Keberagaman

Merayakan Keberagaman
author
Ichwan Prasetyo Jumat, 10 Mei 2024 - 12:55 WIB
share
SOLOPOS.COM - Anik Sulistyawati (Istimewa/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Dalam keseharian kita mungkin sering menilai sesuatu atau seseorang dengan persepsi atau subjektivitas kita masing-masing.

Saat bertemu dengan lelaki berpakaian necis, rapi, sepatu klincong, naik mobil mewah, secara otomatis kita akan menilai orang tersebut berasal dari kalangan berduit, pejabat, atau pengusaha kaya raya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketika  bertemu dengan perempuan mengenakan gaun indah, menenteng tas berjenama ternama, sepatu berkilau maka orang akan menilai perempuan itu sebagai perempuan kalangan atas dengan duit tak terbatas.

Sebaliknya, ketika bertemu dengan lelaki yang berpakaian biasa, misalnya berkaus dan bercelana pendek atau perempuan  berdaster, kemungkinan besar kita akan langsung memberikan stempel mereka ordinary people, orang biasa atau orang rata-rata.

Koran Solopos

Penilaian kita akan berlanjut saat berinteraksi dan berkomunikasi. Orang yang berbicara lugas, tegas, percaya diri sering dinilai sebagai orang pintar. Sebaliknya, orang yang cenderung pendiam, kurang percaya diri, sering masuk kategori orang yang kurang pandai.

Di ranah profesional juga tak lepas dari penilaian atau judgment, yang terukur maupun subjektif. Bukan rahasia lagi, ketika mencari pekerjaan bagi para fresh graduate di negeri ini seperti mencari jarum di tumpukan gunung jerami.

Sebagai salah satu negeri dengan populasi terbesar di dunia, ketatnya persaingan para pencari kerja memang sebuah keniscayaan. Para pencari pekerja di lembaga pemerintah atau swasta biasanya akan mencari kandidat terbaik versi mereka.

Biasanya paling utama mereka akan menyaring berkas-berkas administrasi dari para pelamar kerja yang terbaik atau punya skor tingggi, mulai dari indeks prestasi kumulatif atau IPK, nilai hasil tes, kemampuan bahasa asing, hingga penampilan menarik.

Hanya yang memenuhi standar akan dilirik untuk masuk daftar tim atau skuat mereka. Sah-sah saja mereka menetapkan standar tinggi untuk kepentingan dan kemajuan institusi atau perusahaan mereka karena memang itu adalah hak.

Kebiasaan mencari nilai atau standar tertentu pada sesuatu atau seseorang berdasarkan subjektivitas itulah yang bisa memunculkan unconscious bias atau bias bawah sadar.

Emagazine Solopos

Pakar gender dan media yang juga Communication Manager World Association of News Publishers Women in News (WAN-IFRA WIN), Myra Abdallah, di Kuala Lumpur, Malaysia, belum lama ini mengatakan unconscious bias atau bias bawah sadar adalah fungsi kognitif normal untuk mengatur dan memilah data.

Bias bawah sadar juga dikenal sebagai bias implisit. Ini adalah asumsi, keyakinan, atau sikap yang ada di alam bawah sadar. Dia mengatakan dengan mengenali kecenderungan manusiawi tersebut dan menata kembali respons yang diterima, seseorang akan bisa mengubah cara pandang dan menerima keberagaman seperti gender, usia, bahasa, agama, etnis, kemampuan, dan lain-lain.

Penilaian yang bias memang berpotensi memengaruhi cara kita mempersepsikan informasi, orang, dan situasi yang kemudian dapat memengaruhi keputusan yang kita buat.

Untuk menghindari kesalahan yang mungkin timbul akibat bias bawah sadar yang kurang tepat ada beberapa hal yang mesti diperbaiki. Menyadari dan memahami benar bahwa kita semua rentan terhadap bias bawah sadar adalah langkah awal yang penting.

Bias-bias seperti konfirmasi, kesesuaian, dan stereotipe sering kali bekerja tanpa disadari. Dengan menyadari keberadaan bias bawah sadar tersebut, kita dapat lebih waspada terhadap pengaruhnya.

Sering kali kita mencari informasi yang mendukung pandangan atau keyakinan kita yang dapat memperkuat bias. Untuk menghindari hal ini, penting mendiversifikasi sumber informasi  yang kita dapatkan.

Melibatkan diri dengan pandangan dan perspektif yang berbeda dapat membantu kita melihat gambaran yang lebih komprehensif dan mengurangi kemungkinan terjadi bias.

Interaktif Solopos

Sebelum membuat keputusan, penting mengajukan pertanyaan kritis kepada diri sendiri, seperti apakah ada bukti yang mendukung  atau apakah kita sudah mempertimbangkan semua opsi dengan cermat dan lain sebagainya.

Bertanya kepada diri sendiri juga bisa membantu kita agar tidak terjebak dalam bias dan mendorong pemikiran yang lebih rasional dan kritis. Mempertimbangkan masukan dari orang-orang dengan pandangan yang berbeda juga dapat membantu kita melihat sudut pandang yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

Diskusi dengan orang lain juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi bias tak sadar yang mungkin kita miliki. Berpikir kritis adalah kemampuan yang dapat diasah melalui latihan dan praktik terus-menerus.

Berpikir kritis sering kali melibatkan penggunaan sistem pemikiran reflektif untuk menggali lebih dalam informasi, mengevaluasi bukti, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Membiasakan diri mempertanyakan asumsi, mengevaluasi bukti, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang akan membantu kita menjadi lebih waspada terhadap bias bawah sadar dan membuat keputusan yang lebih baik.

Menghindari bias bawah sadar dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis merupakan langkah-langkah penting dalam membuat keputusan yang rasional dan tepat.

Dengan menyadari keberadaan bias bawah sadar tersebut, mendiversifikasi sumber informasi, bertanya kepada diri sendiri, mencari masukan dari orang lain, dan berlatih berpikir kritis secara konsisten, kita dapat mengurangi pengaruh bias bawah sadar dan membuat keputusan yang lebih baik dalam langkah sehari-hari dalam kehidupan profesional maupun sosial.



(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 8 Mei 2024. Penulis adalah Manajer Konten Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Satroni Rumah Warga Baturetno, Pria asal Giritontro Wonogiri Diringkus Polisi

Satroni Rumah Warga Baturetno, Pria asal Giritontro Wonogiri Diringkus Polisi
author
Suharsih Jumat, 10 Mei 2024 - 12:40 WIB
share
SOLOPOS.COM - Anggota Polres Wonogiri memeriksa tersangka pencurian handphone dan uang, IB, 39, di Mapolres Wonogiri, Jumat (10/5/2024). (Istimewa/Humas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Aparat Satreskrim Polres Wonogiri menangkap seorang pria warga Giritontro yang menyatroni rumah warga Desa Kedungombo, Baturetno, Wonogiri, dan mencuri handphone serta uang. Tersangka pencuri berinisial IB, 39, itu ditangkap di rumahnya pada Kamis (9/5/2024).

Sedangkan aksi pencurian itu dilakukan pada Jumat (3/5/2024). Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengatakan IB mencuri handphone Xiaomi Note 9 dan uang Rp240.000 milik Nurjanah, 36, warga Desa Kedungombo pada Jumat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pelaku masuk ke dalam rumah korban yang sedang kosong dengan cara mencongkel pintu menggunakan sabit bendo,” kata Anom dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (10/5/2024).

Anom menerangkan saat kejadian, rumah tersebut sedang ditinggal penghuninya karena menghadiri hajatan di rumah tetangga. Ketika korban dan keluarga pulang ke rumah, mereka mendapati pintu rumah terbuka.

Koran Solopos

Pintu rumah itu terlihat dibuka dengan paksa karena ada bekas congkelan. Barang-barang yang ada di almari pun tampak berantakan dan berserakan di lantai.

“Korban kemudian mengecek uang tunai Rp240.000 dan HP Xiaomi yang sebelumnya ia taruh di atas almari meja belajar. Ternyata sudah hilang,” terang dia.

Atas peristiwa itu, korban melapor ke Polsek Baturetno. Polisi kemudian menyelidiki dan meminta keterangan sejumlah saksi. Hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap di rumahnya pada Kamis siang.

Emagazine Solopos

“Berdasarkan informasi saksi-saksi dan hasil penyelidikan, kami dapat mengidentifikasi pelaku. Alhamdulillah berhasil mengamankan pelaku. Dari hasil interogasi, pelaku mengakui bahwa dia yang melakukan pencurian tersebut,” ungkap Anom.

Saat ini tersangka ditahan di sel tahanan Polres Wonogiri guna mengikuti proses penyidikan lebih lanjut. Pelaku bakal dijerat menggunakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana tujuh tahun penjara.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Bantu Cari! Pria Lansia Penderita Demensia asal Kismoyoso Boyolali Hilang

Bantu Cari! Pria Lansia Penderita Demensia asal Kismoyoso Boyolali Hilang
author
Suharsih Jumat, 10 Mei 2024 - 12:28 WIB
share
SOLOPOS.COM - Muslihan, 74, pria lansia asal Tambas, Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali, yang hilang sejak Kamis (9/5/2024). Terakhir ia memakai baju batik lengan panjang warna hijau, sarung warna hijau, dan peci hitam. (Istimewa/Habib Asyhad)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang pria lanjut usia (lansia) asal Tambas, Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali, dikabarkan hilang sejak Kamis (9/5/2024) sore. Pria bernama Muslihan, 74, tersebut diketahui mengalami demensia atau penurunan kemampuan berpikir akibat kerusakan atau penyakit pada otak.

Unggahan terkait hilangnya Muslihan telah tersebar di beberapa platform media sosial. Hilangnya Muslihan dikonfirmasi anaknya, Habib Asyhad, 35. Ia menjelaskan ayah kandungnya hilang dari rumah sejak Kamis sekitar pukul 17.00 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia menjelaskan saat kejadian ia baru pulang dari bekerja sekitar pukul 17.30 WIB. “Pukul 17.30 WIB itu sudah tidak ada, gerbang dikunci, pintu rumah dikunci. Kayaknya bisa nggayuh [menemukan] kunci yang saya taruh di luar,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (10/5/2024).

Koran Solopos

Ia menjelaskan salah satu tetangganya sempat melihat ayahnya lewat Pandeyan, Ngemplak, selepas pukul 17.00 WIB. Habib menjelaskan kali terakhir ayahnya pergi memakai baju batik lengan panjang berwarna hijau, sarung hijau, dan peci hitam.

Ia juga mengungkapkan sang ayah telah menunjukkan gejala demensia seperti lupa dan buruknya mengidentifikasi memori jangka pendek. Habib tak menampik ayahnya sudah berkali-kali hilang pergi dari rumah. Namun, biasanya hanya pergi beberapa jam dan tak selama sekarang.

Ia pun berharap ayahnya segera ditemukan. Habib merencanakan akan melaporkan hilangnya sang ayah ke Polsek Ngemplak. “Untuk yang menemukan bisa menghubungi saya di 085810603082,” kata dia.

Emagazine Solopos

Sementara itu, Kades Kismoyoso, Siyamto, belum bisa mengonfirmasi terkait hilangnya warga yang tinggal di desanya. “Masih kami cari informasinya,” kata dia.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories