SOLOPOS.COM - Paiman, 30, Warga Mogol, Ledoksari, Tawangmangu, Karanganyar, berfoto bersama Sri Hastuti, warga Banjarsari, Solo, yang membeli dua Monstera King Varigata miliknya, Jumat (10/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kisah Sri Hastuti, warga Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, Solo, membeli dua tanaman hias Monstera King Varigata seharga Rp225 juta dari seorang petani di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, membuat gempar masyarakat.

Sebab harga tanaman hias itu ternyata sangat tinggi hingga melampaui harga rumah tinggal yang layak untuk manusia. Namun ternyata harga segitu untuk tanaman hias sudah lazim. Sebab satu tanaman yang baru dibeli Sri sudah ditawar orang lain hingga Rp160 juta. Namun hingga Senin (13/9/2021) Sri Hastuti belum melepaskan tanaman yang baru dibelinya pada Jumat (10/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepada wartawan Sri mengaku membeli dua Monstera King Varigata dari seorang warga Mogol, Ledoksari, Tawangmangu.

Baca juga: Warga Solo Beli Monstera King Seharga Rp225 Juta, Ini Keistimewaannya

Petani tersebut bernama Paiman, yang memang sudah lama berbisnis tanaman hias. Saat diwawancara Solopos.com melalui telepon seluler, Paiman mengonfirmasi menjual dua Monstera King Varigata Rp225 juta kepada Sri Hastuti.

“Untuk dua tanaman seharga Rp225 juta. Umur tanaman itu ya sekitar tiga tahun. Dulu saya beli dua tanaman itu saat masih kecil, saat masih berdaun tiga. Ya Alhamdulillah kemarin laku hingga Rp225 juta,” terang dia, Senin.

Muncul Lima Tongkol

Dua tanaman hias itu menurut Paiman sempat ditawar Rp170 juta oleh warga asal Malang. Tapi saat itu kondisi tanaman hias tersebut belum keluar tongkolnya. Kini karena sudah muncul lima tongkol, tanaman tersebut menjadi kian mahal.

Baca juga: Warga Solo Rela Beli Rp225 Juta, Ini Alasan Harga Monstera King Variegata Selangit

Pada tahun 2010 hingga 2012 Paiman juga sempat menjual Anthurium Jemani dengan harga seratusan juta rupiah. “Saya usaha tanaman hias sudah sejak lulus SMP. Dulu pernah menjual Anthurium Jemani seharga Rp185 juta,” papar dia.

Saat itu uang hasil penjualan tanaman digunakan Paiman untuk membeli tanah dan bibit tanaman. Tanah yang dia beli cukup luas, sehingga bisa digunakan untuk pengembangan usaha. Sebagian lain uang dia gunakan untuk membeli bibit.

Sedangkan uang hasil penjualan Monstera King Varigata pekan lalu baru dipakai Paiman sebagian untuk membeli tanaman sejenis. Sebagian besar uang masih disimpan di bank sebagai tabungan masa depan dua anaknya yang masih kecil.

Baca juga: Bisa Datangkan Cuan, Yuk Kenali Jenis-Jenis Tanaman Monstera dan Keunikannya

Disinggung rencana untuk membangun rumah dari uang penjualan Monstera King Varigata, Paiman mengaku sudah cukup dengan rumahnya yang sudah dua lantai. Begitu juga untuk kendaraan dirinya sudah mempunyai dua mobil di rumah.

“Rumah sudah dua lantai, mobil juga sudah dua di rumah enggak ada yang bawa. Uang penjualan tanaman kami tabung untuk masa depan anak-anak. Anak saya dua, yang satu sudah kelas 1 SMP dan satu lagi baru TK kecil,” ungkap dia.

Paiman mengatakan tidak ada kata rugi selama dirinya berbisnis tanaman hias. Kini dia mempunyai beberapa toko tanaman hias di Karanganyar dan Blora. Dia optimistis bisnis tanaman hias masih akan terus menjanjikan ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya