SOLOPOS.COM - Harimau di Bonbin Mangkang Jl. Walisongo, Kota Semarang, Jateng. (Facebook.com-Tatux Ali Sadikin)

Solopos.com, SEMARANG — Pengelola Semarang Zoo atau yang populer disebut Bonbin Mangkang saat ini tengah menggalang donasi guna membiayai pakan bagi satwa yang dipelihara di tempat wisata tersebut.

Hal ini dilakukan menyusul alokasi anggaran untuk pakan satwa yang kian menipis. Menyusul turunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bonbin Mangkang selama pandemi Covid-19.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Direktur Utama Semarang Zoo, Choirul Anwar, mengaku penggalangan donasi diperlukan guna mengatasi masalah minimnya anggaran untuk membeli pakan satwa.

“Kita harus menggalang donasi untuk memberi makan satwa, karena itu sangat diperlukan. Saat ini kita sudah terima donasi berupa pakan sampai kilogram hingga ton-tonan. Ada juga yang mengasih donasi uang Rp6 juta, tapi langsung kita belikan pakan. Semoga kita bisa bertahan selama sebulan,” ujar Choirul kepada wartawan di Semarang, Senin (30/8/2021).

Baca juga: 4 Penyebab Semarang Langganan Banjir Rob hingga Diprediksi Tenggelam

Choirul mengatakan selama ini pengeluaran Bonbin Mangkang memang banyak tersedot untuk membeli pakan satwa. Dari total biaya operasional sebesar Rp180 juta setiap bulannya, paling banyak terkuras untuk membeli pakan satwa.

Saat ini total ada 250 satwa di Bonbin Mangkang. Kebutuhan pakan paling banyak untuk 11 ekor harimau, dua singa, beberapa ekor gajah, serta unta.

“Yang krusial itu harimau. Sehari minimal bisa menghabiskan 3 kg daging per ekor. Paling tidak Rp6 juta per hari untuk pakan harimau. Di luar itu, masih ada kebutuhan untuk pakan gajah dan unta. Untuk menyiasatinya terpaksa kita lakukan pengurangan gaji karyawan dengan jam kerja yang disesuaikan,” terangnya.

Baca juga: Wajib Mampir Lur, Ini 5 Destinasi Wisata Murah dan Instagramable Dekat Candi Borobudur

Pengunjung Bonbin Mangkang Turun

Choirul mengakui jika saat ini Bonbin Mangkang memang mengalami kesulitan finansial. Penyebabnya tak lain adalah menurunnya omzet dari penjualan tiket pengunjung akibat pandemi Covid-19. Meski demikian, pihaknya tetap memperhatikan kebutuhan satwa. Walaupun omzet menipis, kebutuhan untuk satwa tak bisa dikurangi.

“Kebun binatang itu kan isinya satwa dilindungi. Makanya kita enggak berani mengurangi. Kalau kebutuhannya 3 kg per hari ya enggak berani kita utak-atik. Alhamdulillah, hingga saat ini kondisi semua satwanya masih baik-baik,” tuturnya.

Choirul pun berharap dengan diizinkannya kembali tempat wisata dibuka di Semarang, kunjungan wisatawan ke Bonbin Mangkang akan kembali pulih. Bonbin Mangkang sudah mulai dibuka kembali pada 19 Agustus lalu, saat Kota Semarang menerapkan PPKM Level 3.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya