SOLOPOS.COM - Salah satu gerai Erafone yang merupakan anak perusahaan Erajaya Swasembada. (Istimewa/website Erajaya Swasembada)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang direksi PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) menjual seluruh saham perusahaan yang dimilikinya. Langkah Direktur Erajaya Swasembada, Djohan Sutanto, tersebut dilakukan di tengah kinerja ERAA yang tercatat tumbuh cemerlang selama pandemi Covid-19.

Seperti diketahui Erajaya Swasembada adalah perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik yang berhubungan dengan telekomunikasi seperti handset, kartu SIM, kartu voucher prabayar, aksesoris, komputer, dan segala jenis gadget elektronik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Erajaya memiliki banyak toko offline dan melayani penjualan online, meski porsi penjualan online tak semasif offline. Erajaya Group diketahui memiliki empat anak perusahaan, yaitu Erafone Artha Retailindo, Sinar Eka Selaras, Era Sukses Abadi, dan Teletama Artha Mandiri.

Baca juga: Peserta Vaksinasi Boleh Naik KRL saat PPKM Darurat, Ini Syaratnya

Djohan menjelaskan dirinya menjual saham Erajaya Swasembada sebanyak 225.000 saham atau setara 0,001 persen. Tidak ada keterangan lebih lanjut mengapa saham milik bos Erajaya itu dijual.

“Setelah transaksi penjualan tidak lagi memiliki saham ERAA,” paparnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (13/7/2021), seperti dikutip Bisnis.com.

Transaksi penjualan saham tersebut dilakukan pada 16 Juni 2021 dengan harga penjualan Rp680 per saham. Dengan demikian, total transaksi mencapai Rp153 juta.

Baca juga: Ibu Melahirkan Sambil Berdiri, RS Pratama Jogja Pastikan Kondisi Bayi Sehat

Naik 24 Persen

Pada perdagangan Selasa (13/7/2021), saham Erajaya Swasembada mengalami koreksi 3,31 persen atau 20 poin menjadi Rp585. Total transaksi mencapai Rp52,29 miliar.

Kapitalisasi pasar ERAA tercatat Rp9,33 triliun dengan valuasi PER 8,38 kali. Sepanjang 2021, saham ERAA masih naik 24 persen. Di tengah pandemi Covid-19, kinerja Erajaya Swasembada cenderung tumbuh cemerlang termasuk pada tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, ERAA mencatatkan laba bersih Rp680,05 miliar, naik 114,55 persen year on year (yoy) dari laba 2019 senilai Rp316,96 miliar.

Baca juga: Bupati Boyolali Imbau Warga Salat Iduladha di Rumah Saja

Pendapatan ERAA juga tumbuh 3,55 persen menjadi Rp34,11 triliun di sepanjang 2020 dari sebelumnya Rp32,94 triliun pada 2019. Meroketnya laba juga berlanjut pada kuartal I/2021. Erajaya Swasembada mencatatkan peningkatan laba 170,87 persen menjadi Rp278,19 miliar, naik dari Rp102,70 miliar pada kuartal I/2020. KiInerja positif ini sejalan dengan tren harga saham Erajaya.

Di tengah kinerja keuangan yang impresif, manajemen ERAA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp300 miliar untuk menambah gerai penjualan baru.

Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Joy Wahjudi mengatakan pada kuartal I/2021, pihaknya telah membuka 36 gerai penjualan baru. “Kami targetkan sekitar 260 hingga 300 gerai baru untuk tahun ini,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan secara daring, Mei 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya