SOLOPOS.COM - Siswa SD Negeri 9 Boyolali mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah, Senin (6/9/2021). (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI —  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali menekankan agar sekolah benar-benar memperhatikan protokol kesehatan setelah dijalankannya uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Untuk itu ada budaya baru yang harus dijalankan, yakni guru harus lebih dulu siap di sekolah sebelum siswa datang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan saat ini tidak berlaku lagi siswa datang lebih dulu dari pada guru. Kemudian saat guru datang, siswa beramai-ramai menyambut guru.

Baca juga: Kasus Perusakan SDN di Wonosamodro, Polisi Temukan Potongan Bata dan Bambu

Ekspedisi Mudik 2024

“Dulu, ketika saya sekolah, murid datang lebih awal dari pada gurunya. Saat guru datang, kemudian dimintai tolong untuk menuntun sepeda kayuh gurunya, itu suatu kebanggaan, senang sekali. Tapi seperti itu, sekarang sudah tidak boleh lagi. Sekarang guru harus datang ketika anak belum datang,” kata dia, Senin (6/9/2021).

Pengecekan Masker

Tujuan guru harus lebih dulu siap di sekolah dari pada muridnya adalah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di sekolah. Harus ada screening saat siswa datang, seperti pengecekan suhu, memastikan anak menggunakan masker dan sebagainya.

“Ini yang harus menjadi budaya. Ketika anak datang lebih awal, nanti yang screening siapa? Siapa yang mengarahkan anak untuk cuci tangan dulu dan sebagainya? Ini yang harus ditanamkan. Untuk itu kami harus meningkatkan kedisiplinan guru dan harus konsisten,” tegas dia.

Baca juga: Wuih, Tlogolele Boyolali Jadi Percontohan Desa Peduli Pemilu di Jateng

Diketahui, pada Senin (6/9/2021), uji coba PTM di Boyolali, selain jenjang SMP yang sekarang sudah meluas di 21 kecamatan, juga dijalankan di jenjang SD.

“Hari ini kami beri kesempatan kepada SD inti untuk mengadakan uji coba PTM mulai 6-11 September. Namun tidak kami paksakan harus tanggal 6, tergantung kesiapan masing-masing sekolah. Untuk SOP bisa melihat praktik baik yang dilakukan di SMP Negeri 1 Boyolali. Bagi saya tidak ada kewajiban target waktu, targetnya adalah kesiapan,” jelas Darmanto saat ditemui di SD Negeri 9 Boyolali, yang juga sudah menjalankan uji coba PTM, Senin.

Sementara itu Kepala SD Negeri 9 Boyolali, Ngatmi, mengatakan sebelum menjalankan uji coba PTM, pihaknya telah melakukan persiapan matang.

Baca juga: PTM di Boyolali Dimulai, Siswa Didorong Jadi Agen Protokol Kesehatan

Dia mengatakan dalam pelaksanaannya, semua guru harus sudah siap di sekolah sebelum para siswa masuk sekolah. Sebab harus ada yang bersiap mengatur lalu lintas, cek suhu, menyambut siswa agar anak termotivasi, ada yang mengarahkan agar anak cuci tangan dulu dan sebagainya.

Guru kelas juga sudah siap di kelas sebelum anak masuk, menyambut dan mengarahkan anak agar tidak terjadi kerumunan. Untuk pengaturan kelas, juga diberlakukan sistem sif agar jumlah siswa dalam satu kelas tidak terlalu banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya