SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (kiri) secara simbolis menyerahkan hadiah mobil kepada perwakilan penerima di pendapa rumah dinasnya kompleks Setda, Jumat (15/10/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—PT Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan Wonogiri atau BPR BKK Wonogiri (Perseroda) hingga September 2021 lalu mencatatkan laba senilai Rp8,549 miliar atau terealisasi 113,13 persen dari rencana.

Laba berpotensi tumbuh hingga akhir 2021 nanti. Dari hasil usaha 2021 ini diproyeksikan dapat memberikan deviden bagi dua pemegang saham, yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri pada 2022 mendatang total senilai Rp4,639 miliar.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Kondisi keuangan tersebut disampaikan saat pengundian hadiah di Pendapa Rumah Dinas Bupati kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Jumat (15/10/2021). Kegiatan dihadiri Bupati Joko Sutopo; perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta, Kapolres, Komandan Kodim (Dandim) 0728/Wonogiri, dan lainnya. Hadiah yang dibagikan sebanyak 38 unit senilai lebih kurang Rp500 juta berupa satu unit Toyota Avanza, satu unit Daihatsu Granmax, 12 unit Honda Beat, 12 unit sepeda gunung, dan 12 unit televisi.

Baca Juga: BPS Kaji Dampak Pandemi Terhadap Pelaku Usaha

Direktur Utama PT BPR BKK Wonogiri (Perseroda), Sarti, menyampaikan perusahaan yang dipimpinnya masuk kategori sehat. Pinjaman/kredit macet yang dijadikan indikator kesehatan bank atau non performing loan (NPL) hingga September lalu tercatat 5 persen.

Realisasi NPL lebih baik dari pada rencana NPL September yang ditetapkan 5,20 persen. NPL hingga September tersebut lebih baik dari pada NPL tiga tahun sebelumnya. Data yang Solopos.com peroleh, NPL 2018 tercatat 6,28 persen, 2019 sebesar 5,30 persen, dan 2020 5,09 persen.

Menurut Sarti, PT BPR BKK Wonogiri menciptakan produk tabungan dan kredit yang tujuannya tidak hanya berotientasi pada keuntungan, tetapi juga untuk membantu masyarakat. Dia mencontohkan Kredit Mentari.

Baca Juga: Terdampak Tol Solo-Jogja, Lahan Kas Desa di Klaten Malah Bertambah

Kredit tersebut dibuat untuk mengentaskan warga dari jeratan rentenir sekaligus mencegah warga agar tidak meminjam uang ke rentenir. Pinjaman maksimal Rp2 juta dengan bunga hanya 3 persen/tahun. Meski pinjaman terbilang kecil, tetapi manfaatnya sudah dirasakan masyarakat.

“Hingga September lalu Kredit Mentari yang tersalurkan mencapai Rp4,8 miliar. Kredit ini diakses sebanyak 2.434 nasabah yang mayoritas pelaku usaha mikro di pasar-pasar tradisional,” kata Sarti seusai acara.

Selain itu, PT BPR BKK Wonogiri memiliki Tabungan Simpel Ayah Sukses, yakni simpanan pelajar untuk anak yatim dari CSR dan orang tua asuh. Tabungan ini khusus untuk anak yatim atau yatim piatu agar dapat melanjutkan sekolah. Anak yatim mendapat tabungan yang sudah terisi saldo Rp300.000.

Baca Juga: Siap-Siap Pedagang Boleh Berjualan Lagi di Alun-Alun Wonogiri

Tabungan tersebut selanjutnya diisi dana oleh orang tua asuh yang mendaftarkan diri secara suka rela. Warga yang ingin menjadi orang tua asuh dapat mendaftarkan diri ke PT BPR BKK Wonogiri. Sarti mencatat dana Tabungan Simpel Ayah Sukses hingga September senilai Rp461,166 juta untuk 366 anak.

“Ada tambahan 77 anak yatim piatu yang kami beri Tabungan Simpel Ayah Sukses. Dana tabungan awal untuk mereka senilai Rp23,1 juta. Siapa saja bisa menjadi orang tua asuh. Cukup mendaftar lalu menyetorkan dana ke Tabungan Simpel Ayah Sukses sesuai kemampuan. Boleh Rp100.000 sekali setor,” imbuh Sarti.

 

Apresiasi

Sementara itu, Kepala Subbagian Perizinan Informasi dan Dokumentasi OJK Surakarta, Andy Rahman Yuliman, menyebut kinerja BPR di Kabupaten Wonogiri terbaik di Soloraya. Pertumbuhan aset BPR di Kabupaten Wonogiri tercatat 11 persen atau lebih besar dari pertumbuhan aset BPR di Soloraya 6,41 persen.

Baca Juga: Ada Polemik Banteng Vs Celeng, DPC PDIP Klaten Adem Ayem

Dana pihak ketiga naik 11,54 persen atau lebih besar dibanding Soloraya yang naik 10,20 persen. Kredit BPR di Kabupaten Wonogiri juga tumbuh baik, yakni naik 12,32 persen, sedangkan Soloraya naik 5,08 persen.

“Meski jumlah BPR di Wonogiri hanya tiga, tapi kinerjanya bagus. BPR ini berbeda dengan bank lainnya. BPR kebanyakan untuk menabung, bukan untuk bertransaksi. Artinya, nasabah BPR adalah masyarakat yang memang berminat menabung,” ulas Andy.

Bupati Joko Sutopo mengapresiasi kinerja PT BPR BKK Wonogiri yang mencatatkan pertumbuhan yang baik. Kendati demikian, dia meminta salah satu unit usaha Pemkab itu menekan NPL lebih kuat lagi agar lebih sehat. Dia menyebut NPL akan membuat lebih tenang jika angkanya turun menjadi 4 atau 3 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya