SOLOPOS.COM - Seorang warga beraktivitas di lahan pertanian tumpang sari yang terkena abu vulkanik tipis Gunung Merapi di Stabelan, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (8/8/2021). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi pada Minggu (8/8/2021) pukul 04.58 WIB terjadi rangkaian awan panas guguran dengan jarak luncur terjauh 3.000 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp..

Solopos.com, SEMARANG – Nilai ekspor komoditas pertanian di Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 2019-2020 dinyatakan sebagai sebagai yang tertinggi di Indonesia. Berkat prestasi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng pun berhak meraih penghargaan Abdi Bakti Tani 2021 dari Kementerian Pertanian.

Penghargaan itu diberikan Wakil Presiden (Wapres), K.H. Ma’ruf Amin, dalam acara penganugerahan yang digelar secara daring dari Istana Negara, Senin (13/9/2021). Sepanjang 2019-2020, Jateng disebut mengalami peningkatan nilai ekspor komoditas pertanian yang cukup signifikan. Yakni mencapai Rp8,3 triliun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Angka itu lebih unggul daripada nilai ekspor komoditas pertanian di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berada di urutan kedua dengan nilai Rp6,7 triliun. Sementara urutan keempat ditempati Provinsi Jambi dengan peningkatan nilai ekspor mencapai Rp5,1 trilun, Kemudian Kalimantan Barat (Kalbar) di urutuan ketiga dengan nilai Rp4,4 triliun, dan Sulawesi Utara (Sulut) yang mencapai Rp3,9 triliun.

Baca Juga: Waspada! Bukan Hanya Corona, TBC Juga Jadi Ancaman Serius

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Tri Susiloarjo, mengaku keberhasilan Jateng meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian itu tidak bisa dilepaskan dari berbagai upaya. Salah satunya adalah menggiatkan fasilitas temu usaha antara petani produsen dan pelaku usaha. Khususnya eksportir untuk membangun kemitraan.

“Selain itu, kita juga melakukan peningkatan produksi, produktivitas serta kualitas hasil pertanian dengan menerapkan GAP [good agricultural practices], atau norma budidaya baik [NBB],” jelas Tri dalam keterangan tertulis.

Komitmen

Tak kalah penting, pihaknya juga membangun komitmen pada semua stakeholder, kemitraan yang berperan dalam mewujudkan tujuan atau target yang dimitrakan.

“Keberhasilan ini akan terus kami tingkatkan untuk selalu berkontribusi kebutuhan pangan,” imbuhnya.

Baca Juga: Tujuh Lokasi Rawan Banjir di Kota Semarang Dipasangi EWS, Mana Saja?

Sementara itu, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, dalam sambutannya saat penganugerahan Abdi Bakti Tani 2021, mengapresiasi pencapaian dan kinerja sektor pertanian Indonesia dalam meraih peningkatan produktivitas. Ia menilai pertanian saat ini mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta memenuhi kebutuhan pangan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Oleh karena itu, kita harus bersyukur. Di tengah disrupsi akibat pandemi, sektor pertanian ternyata mampu hadir sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” kata Wapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya