SOLOPOS.COM - Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, beserta sejumlah pejabat berfoto di patung korban keganasan PKI yang ada di Kawasan Monumen Kresek, Jumat (1/10/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, beserta Forkopimda memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jumat (1/10/2021). Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini dilaksanakan sederhana dan terbatas.

Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu menjelaskan tradisi di Kabupaten Madiun menyelenggarakan upacara di Monumen Kresek setiap tanggal 1 Oktober. Monumen Kresek merupakan saksi bersejarah peristiwa 1948 di Madiun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini dilaksanakan lebih sederhana dengan peserta terbatas. Penjelasan sejarah tentang Monumen Kresek pun dilakukan secara virtual.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pemkot Madiun Buka Seleksi Sekda, Ini Syaratnya..

Kaji Mbing menyampaikan rutin menyelenggarakan upacara di Monumen Kresek setiap tanggal 1 Oktober supaya generasi ke depan tidak lupa sejarah kelam yang pernah terjadi di Madiun. Sejarah kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dia menuturkan banyak warga Madiun menjadi korban keganasan PKI pimpinan Muso pada peristiwa 1948. Peristiwa pemberontakan PKI di Madiun pun, kata dia, hanya terjadi 12 hari. Namun, dampak yang dirasakan masih terasa sampai hari ini.

“Gara-gara peristiwa itu, stigma negatif tentang masyarakat Madiun masih ada sampai saat ini,” kata dia.

Baca Juga: Ternyata, Remaja yang 7 Kali Beraksi itu Anak PNS

Untuk mengikis stigma negatif itu, Kaji Mbing menjelaskan perlu ada inovasi. Salah satu inovasi yang dimaksud Kampung Pesilat. Sebutan itu muncul karena banyak perguruan silat di Madiun.

Oleh karena itu, lanjut dia, orang luar daerah tahu bahwa Madiun bukan lagi kampungnya PKI. Dengan beragam prestasi dan inovasi, Kaji Mbing berharap stigma negatif Madiun sebagai kampungnya PKI, lambat laun terkikis.

“Para pesilat dari Madiun ini yang justru memerangi PKI,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya