SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyuntikkan vaksin Covid-19 ke lengan seorang siswa SMPN 5 Sragen, Jumat (10/9/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Kinerja vaksinasi Covid-19 selama beberapa hari terakhir di Sragen mendapat apresiasi dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo karena cakupannya meningkat signifikan.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui Solopos.com seusai rapat virtual dengan Gubernur Jateng di Command Center Sragen (CCS), Senin (27/9/2021), mengakui kinerja vaksinasi, khususnya untuk cakupan dosis pertama menjadi indikator dalam penentuan level daerah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia mengatakan Sragen sebenarnya sudah bisa masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 karena target-target sudah tercapai.

“Sekarang target 50% yang seharusnya pada akhir September ternyata sudah terlewati. Cakupan vaksinasi untuk lansia juga melebihi target 40%. Persediaan vaksin sekarang masih 120.000 dosis. Vaksin yang tersedia itu tidak memungkinkan habis dalam satu pekan ke depan karena kasihan para tenaga kesehatan. Kalau mereka ditekan bisa-bisa kewalahan dan game over. Kasihan mereka karena juga harus membantu Polri juga,” ujar Yuni, sapaan akrabnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Polres Sragen Salurkan Bantuan Rp1,2 Juta untuk 2.500 PKL dan Warung

Dia menerangkan capaian sasaran vaksinasi di Polres dan Pemkab itu sering naik turun. Dia mengatakan kalau Polres tinggi maka Pemkab turun atau sebaliknya karena tenaga kesehatan yang bertugas memang dari Pemkab Sragen.

“Kami mau turun di level 2 tetapi tidak memungkinkan karena Sragen berada di wilayah aglomerasi Soloraya. Cakupan vaksin untuk Wonogiri dan Sukoharjo belum naik. Mudah-mudahan pekan ini bisa mengejar,” kata Yuni.

Tren Kasus Baru Menurun

Yuni berpendapat turunnya tren kasus baru yang berada di bawah 10 orang per hari itu lebih banyak didorong oleh faktor kinerja vaksinasi.

Baca juga: Waduh, Mayoritas Pasar di Sragen Ternyata Rawan Kebakaran

Dia pesimistis masyarakat menaati protokol kesehatan karena sejak hajatan dibolehkan sepertinya protokol kesehatan cenderung diabaikan. Dia menyatakan selain faktor kinerja vaksinasi, konsistensi Pemkab dalam menjaga pembelajaran tatan muka (PTM) juga berpengaruh.

“Kami harus menjaga itu supaya tidak terjadi klaster sekolah. Mulai hari ini ada testing di sekolah-sekolah. Targetnya bisa 200 siswa per sekolah. Kalau pelajar dites antigen ini, saya yang degdegan karena kalau ada yang positif maka berpengaruh pada PTM,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto saat ditemui wartawan menyampaikan capaian vaksinasi dosis pertama bisa mencapai 52,5% pada Senin sore nanti dan capaian untuk vaksinasi lansia bisa menyentuh 42% lebih.

Baca juga: Pengakuan Pria Sragen Nekat Bakar Mobil Tetangga: Merasa Terganggu

Dia menyebut target capaian 50% dan 40% untuk lansia itu terlampui sebelum akhir September.

“Empat hari terakhir, kinerja vaksinasi di Sragen mendapat apresiasi dari Gubenur karena memang luar biasa. Capaian vaksinasi per hari bisa sampai 20.000 dosis. Kami optimistis sisanya yang tinggal 30% itu bisa tercapai pada akhir Desember ke depan. Mulai pekan ini cukup sulit menggenjot karena sudah disisir kecuali anak-anak di bawah 12 tahun boleh divaksin maka untuk menghabiskan vaksin berapa pun bisa tercapai karena anak-anak SD itu relatif lebih mudah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya