SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Bagan, Kelurahan Nglorog, Sragen, menggelar ronda malam guna mencegah warga lain membuang sampah di bekas TPS yang sudah ditutup Sabtu (10/7/2021) lalu. (Istimewa/Anton Dwi Krasianto)

Solopos.com, SRAGEN — Karangtaruna Kampung Bagan, Kelurahan Nglorog, Sragen, rela menggelar ronda malam demi mencegah warga membuang sampah di bekas tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang sudah ditutup paksa sejak Sabtu (10/7/2021).

Anton Dwi Krasianto, 34, warga Kampung Bagan, Sragen, mengatakan karangtaruna menjaga bekas TPS Bagan selama 24 jam. Mereka terbagi dalam tiga sif, masing-masing dari RT 01, RT 02 dan RT 03. Selain sudah ditutup dengan papan dari anyaman bambu, warga juga memasang pengumuman bila TPS sudah ditutup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Spanduk berisi pengumuman itu juga terpasang di tepi jalan menuju bekas TPS itu. Penjagaan bekas TPS Bagan oleh karangtaruna itu akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan untuk mencegah warga buang sampah di lokasi.

Baca Juga: Oknum Perguruan Silat di Sragen Nekat Konvoi di Tengah PPKM Darurat

Walau sudah dijaga, terkadang mereka masih menjumpai warga yang buang sampah di lokasi. Oleh karangtaruna, warga itu kemudian ditegur supaya tidak mengulangi perbuatannya.

“Ada beberapa orang yang nekat buang sampah. Ada yang bicara dengan nada tinggi. Dia mengaku sudah membayar Rp40.000 kepada oknum, tapi mengapa tidak dibolehkan membuang sampah di lokasi. Tapi, dia tidak mengaku kepada siapa dia membayar uang itu,” ujar Anton kepada Solopos.com, Selasa (13/7/2021).

Terkait tiga solusi yang ditawarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen, Anton menganggap hal itu sudah sesuai keinginan warga Bagan. Sejak sebelum TPS Bagan ditutup paksa, warga sudah mengusulkan pengoptimalan mobil sampah jenis Mitsubishi Colt L300 yang menjadi aset milik kelurahan setempat.

“Sampai saat ini belum ada undangan resmi terkait rencana pengoperasian mobil sampah itu. Tapi, kemarin Pak Lurah sudah menghubungi saya via telepon,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, DLH Sragen sempat menyatakan tidak akan menutup TPS Bagan karena keberadaannya dianggap penting bagi warga di Kota Sragen bagian timur, terutama di Kelurahan Nglorog dan Sragen Wetan. Akan tetapi, warga akhirnya menutup paksa TPS Bagan karena keluhan mereka tidak direspons oleh DLH.

Baca Juga: Vaksinasi Anak di Jogja Dimulai, Peserta Antusias

Kepala DLH Sragen, Samsuri, yang sudah mengetahui penutupan paksa TPS Bagan oleh warga itu kemudian menggelar pertemuan dengan Lurah Nglorog, Tetuko Andri Setyawan, di Kantor DLH Sragen, Senin (12/7/2021). Sejumlah langkah strategis perlu diambil DLH Sragen supaya penutupan paksa TPS Bagan oleh warga itu tidak menghadirkan persoalan baru terkait sampah.

“Bukan di setiap RW, TPS kecil tertutup itu hanya di lingkungan RW di Kelurahan Sragen Wetan dan Nglorog yang terdampak [penutupan paksa TPS Bagan oleh warga]. Terkait [sumber] dananya, baru dikoordinasikan Pak Lurah dengan pengurus RW yang terdampak,” jelas Kepala DLH Sragen, Samsuri, kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya