SOLOPOS.COM - Petani Ikan Waduk Mulur, Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Ayong membawa hasil tangkapan berupa ikan predator. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Ikan predator jenis toman ternyata banyak ditemukan di Waduk Mulur, Kecamatan bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Bahkan, ada petani ikan setempat yang mendapatkan ikan toman seberat 7,5 kg.

Seperti diketahui, ikan toman sempat menghebohkan media sosial saat ditemukan di Trucuk, Klaten, di dekat lokasi penemuan terowongan kuno. Pasalnya, ikan dengan berat 7 kg itu sempat ditawar hingga Rp17 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang petani ikan di Waduk Mulur, Sukoharjo, Ayong, 36, heran dengan penemuan ikan toman di Trucuk Klaten itu. yong mengatakan populasi ikan predator banyak dijumpai di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Sementara di Jawa Tengah sendiri ikan predator hanya dijumpai di Waduk Mulur, dan Rawa Pening.

Baca Juga: Sempat Heboh di Klaten, Ikan Predator Ternyata Banyak Ditemukan di Waduk Mulur Sukoharjo

“Saya kaget juga kok ikan predator ditemukan di Trucuk. Karena setahu saya hanya ada di Waduk Mulur dan Rawa Pening,” tuturnya.

Ayong mengaku pernah mendapatkan ikan toman seberat 7 kg di Waduk Mulur. Ikan tersebut langsung diburu para pembeli yang berasal dari wilayah sekitaran Soloraya hingga Jawa Timur. Ayong menjual ikan predator hasil tangkapannya melalui facebook dan whatsapp (wa).

“Satu ikan predator ini bisa dijual Rp1,2 juta sampai belasan juta,” terangnya.

Para pembeli memburu ikan predator selain sebagai ikan hias juga diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. “Kebanyakan untuk ikan hias sih. Tapi ada juga yang dibuat untuk obat herbal. Katanya punya khasiat buat kesehatan,” kata dia.

Baca Juga: Eceng Gondok Merajalela, Populasi Ikan di Waduk Mulur Sukoharjo Kian Sedikit

Ikan predator ini tidak mudah didapat. Apalagi disaat kondisi debit air Waduk cukup tinggi seperti sekarang. Selain itu dibutuhkan perlakuan khusus terhadap ikan predator tersebut. “Ikannya gampang stres. Jadi butuh hati-hati begitu dapat ikannya,” katanya.

Biasanya, Ayong akan melakukan karantina setidaknya selama tiga hari setelah mendapatkan ikan predator sebelum dijual ke pembeli. Ikan predator butuh adaptasi dari waduk lalu dipindahkan ke tempat yang baru. Tanpa karantina biasanya ikan predator akan mudah mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya