SOLOPOS.COM - Gempa Blitar (tangkapan layar)

Solopos.com, BLITAR -- Gempa bumi kembali terjadi di selatan Jawa Timur. Gempa yang baru saja terjadi, Jumat (21/5/2021), dengan kekuatan Magnitudo 5,9 (pemutakhiran dari sebelumnya 6,2).

Gempa pada pukul 19.09 WIB tersebut tidak berpotensi tsunami, namun menyebabkan kerusakan ringan. Gempa kali ini bukanlah yang pertama melanda Jawa Timur. Solopos.com mencatat ada sejumlah gempa yang terjadi sepanjang 2020 hingga Mei 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Beberapa gempa bikin heboh dan berdampak besar, terutama yang terjadi pada 10 April 2021. Berikut lima gempa di Jawa Timur yang membuat heboh:

Baca juga: Citilink Rute Blora-Jakarta Mulai Terbang Oktober 2021

Gempa 21 Mei 2021

Gempa di tenggara Kabupaten Blitar pada Jumat (21/5/2021) pukul 19.09 WIB disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam Lempeng Eurasia," jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno seperti dikutip dari Antara, Jumat.

Gempa di Jawa Timur ini dirasakan oleh hampir semua penduduk Blitar sehingga membuat banyak orang terbangun, menyebabkan gerabah pecah, dan barang-barang terpelanting. Menurut hasil monitoring BMKG hingga pukul 20.00 WIB, terjadi dua kali gempa bumi susulan dengan magnitudo 3,1 dan 2,9.

Baca juga: Heboh Warga Desa di Sulsel Jadi Miliarder Dadakan, Langsung Borong Motor dan Mobil

Gempa 10 April 2021

Pada 10 April 2021 pukul 14.00 WIB terjadi gempa di Jawa Timur dengan kekuatan Magnitudo 6,1. Gempa yang berpusat di selatan Kabupaten Malang ini juga dirasakan di 32 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Dikutip dari Kominfo Provinsi Jawa Timur, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penganggulangan Bencan (BNPB), Raditya Jati, mengatakan gempa ini termasuk skala menengah di Zona Beniof.

Penyebabnya, deformasi atau patahan batuan yang terjadi pada slab lempeng Indo-Australia yang menujam dan menukit ke bawah lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.

Baca juga: Olahraga untuk Dongkrak Kesuburan Pria, Ini Daftarnya

Gempa ini terjadi di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolam air laut dan tidak berpotensi tsunami. Gempa ini juga memiliki spektrum guncangan yang luas dikarenakan hiposenter gempanya yang cukup dalam sehingga dirasakan sampai Banjarnegara di barat dan Bali di timur.

Zona gempa selatan Malang, Jawa Timur, merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa. Pada catatan sejarah, gempa selatan Malang dengan magniuo 6,1 ini berdekatan dengan pusat gempa yang merusak Jawa Timur di masa lalu, yakni pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963, dan 1972.

Dampak dari gempa 10 April antara lain menyebabkan korban jiwa sebanyak delapan orang dan 39 orang luka-luka.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Blitar, Getarannya Terasa Sampai Solo & Jogja

Gempa 5 Juli 2021

Dikutip dari laman BMKG, pada 5 Juli 2020 pukul 02.09 WIB terjadi gempa dengan pusat di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa dengan Magnitudo 5,3.  Episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 125 km arah selatan Kota Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada kedalaman 92 km.

Gempa bumi di Jawa Timur ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Autralia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan menurun (Normal Fault).

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah sekitarnya, namun tidak menyebabkan kerusakan. Gempa ini juga tidak menimbulkan tsunami.

Baca juga: Suka Keripik Tempe Benguk? Yuk Intip Sentra Produksinya di Grobog Wonogiri

Gempa 7 April 2020

Pada 7 April 2020 pukul 15.02 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan Magnitudo 5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,0. Episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 144 km arah Tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada kedalaman 42 km.

Gempa bumi ini adalah jenis gempa dangkal akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam dibawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Guncangan gempa di Jawa Timur ini dirasakan di daerah Blitar, Malang, Karangkates, Nganjuk, dan Trenggalek. Tidak ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut serta tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Festival Lima Gunung  Magelang Tandai Hari Peradaban Desa



Gempa 6 Februari 2020

Selanjutnya pada 6 Februari 2020 pukul 01.12 WIB wilayah Laut Jawa diguncang gempa tektonik dengan Magnitudo 6,3. Episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 76 km arah Timur Laut Kota Bangkalan, Jawa Timur.

Gempa bumi di Jawa Timur ini merupakan jenis gempa bumi dalam, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bangkalan, Trenggalek, Pacitan, Yogyakarta, Kebumen, Cilacap, Pangandaran, Kuta, dan Kuta Selatan. Tidak ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya