SOLOPOS.COM - Bakso Tumpeng Merapi yang dijual di warung Mi Ayam dan Bakso Berkah Roso di Dukuh Padangan, Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Anda yang menyukai makanan pedas wajib mencoba Bakso Tumpeng Merapi yang dijual di warung Mi Ayam dan Bakso Berkah Roso di Dukuh Padangan, Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, ini.

Bakso yang satu ini lain daripada yang lain. Bentuknya kerucut menyerupai tumpeng. Di seluruh bagian tumpeng bakso dilumuri sambal ekstra pedas terbuat dari cabai rawit sehingga mirip lelehan lava Gunung Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak mengherankan bila bakso ini dinamai Bakso Tumpeng Merapi. Pemilik warung Mi Ayam dan Baksi Berkah Roso, Rina Muslikhatun, 27, dan suaminya, Yayan A, mulai membikin bakso tumpeng merapi sejak dua pekan lalu.

Bakso tumpeng merapi di Klaten Selatan ini dijual seharga Rp25.000 per porsi. Penyajian bakso menggunakan mangkuk. Yang membedakan yakni seluruh bagian tumpeng berlumur sambal dari cabai rawit.

Baca Juga: Berbulan-Bulan Nunggu, Siswa SLB-B YAAT Klaten Senang Bisa Sekolah Tatap Muka

Pada bagian tumpeng itu juga diberi sedikit seledri dan bawang merah. Rasa pedas bakso tumpeng merapi siap meledak ke mulut para pencinta bakso ekstra pedas. Saat dibelah, di balik tumpeng itu akan muncul bakso berukuran kecil alias bakso kerikil.

bakso tumpeng merapi klaten
Bakso Tumpeng Merapi yang dijual di warung Mi Ayam dan Bakso Berkah Roso di Dukuh Padangan, Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten. (Solopos/Ponco Suseno)

Mirip Bakso Beranak

Bakso ini mirip dengan bakso beranak pada umumnya. Selain bakso berukuran kecil, terdapat isian sosis, dan lainnya. Rina menceritakan ide awal membikin bakso tumpeng merapi ini karena ada request dari para pencinta bakso dengan rasa pedas.

“Saya pun bikin sejak dua pekan lalu. Awalnya, ada 20-an permintaan. Saat ini, sudah lebih dari 20 porsi,” kata Rina kepada wartawan di warungnya, Rabu (22/9/2021).

Rina mengatakan para penggemar bakso tumpeng merapi berasal dari Glodogan, Jogja, dan beberapa daerah lain di Jateng. Sebagian besar, para penggila bakso itu mengetahui bakso tumpeng merapi dari media sosial (medsos) dan Whatsapp Group (WAG).

Baca Juga: Warga di Jatinom Klaten Tak Pakai Masker Dihukum Menghafal Pancasila & Nyanyi Lagu Wajib

Selain bakso tumpeng merapi, terdapat juga bakso jumbo, bakso urat, bakso lava, bakso halus, bakso beranak, mi ayam, dan mi ayam bakso di warung milik warga Klaten itu. “Paling ramai pengunjung di sini itu saat weekend,” katanya.

Rina mengatakan mulai membuka usaha warung bakso dan mi ayam tersebut sekitar satu tahun terakhir. Jauh sebelum membuka warung bakso, Rina sempat merantau ke Malaysia selama satu tahun.

Bikin Kenyang

Pada 2017, Rina Muslikhatun pulang dari merantau. Selanjutnya, wanita asli Magelang itu menikah dengan Yayan di Glodogan, Klaten Selatan, pada 2019. “Saya itu dari sejak bangku SMP sudah mandiri. Saya memang sudah bisa membikin makanan ala western. Tapi sekarang saya bikin bakso ini,” katanya.

Baca Juga: Alasan Miliarder Klaten Bangun Musala: Saya Lihat Petani Salat di Bawah Pohon

Salah seorang warga Klaten, Hakim, mengatakan bakso tumpeng yang super dahsyat itu hanya ditemukan di Glodogan, Klaten Selatan. Akses menuju warung bakso juga sangat gampang.

“Ini mantap rasanya. Pedasnya pol. Kalau dibelah, bakso tumpeng merapi ini seperti bakso beranak. Bakso ini bisa bikin kenyang perut,” katanya di sela menikmati bakso tumpeng merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya