SOLOPOS.COM - Ilustrasi erupsi Gunung Semeru. (Istimwa/BNPB)

Solopos.com, LUMAJANG — Sebanyak 22 orang dilaporkan masih belum ditemukan atau hilang akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), yang terjadi Sabtu (4/12/2021) sore. Tim SAR gabungan pun menargetkan waktu pencarian korban selama sepekan.

Hal itu disampaikan Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru yang juga Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf. Irwan Subekti, dalam konferensi pers bersama BNPB secara virtual, Selasa (7/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Irwan mengatakan jumlah korban yang masih dinyatakan hilang mencapai 22 orang. Upaya pencarian pun difokuskan di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, dan wilayah Desa Curah Krobokan. “Pencarian [dilakukan] pagi hingga sore dengan memperhatikan cuaca di Lumajang. Hampir setiap hari, setiap sore rata-rata turun hujan. Upaya pencarian sangat dipengaruhi kondisi hujan di lapangan,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Bertambah, Korban Meninggal Terdampak Erupsi Semeru Jadi 34 Orang

Upaya pencarian warga yang masih dinyatakan hilang akan mengoptimalkan kemampuan para personel di lapangan, yang juga dibantu dengan alat berat. Ia pun selalu mengingatkan kewaspadaan terhadap kondisi material vulkanik yang masih panas dan kondisi hujan di puncak gunung agar terhindar dari banjir lahar dingin.

Pada kesempatan itu, posko memprioritaskan pada operasi pencarian dan penanganan warga yang mengungsi. Terkait dengan penambang pasir yang hilang, pihaknya akan memastikan identitas korban yang saat ini masih dalam proses identifikasi. Dari jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang, 10 di antaranya belum teridentifikasi.

Irwan juga menyebutkan bahwa warga yang mengungsi berjumlah 4.250 jiwa, yang tersebar pada beberapa titik di Kabupaten Lumajang dan hanya ada 1 titik, masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar. Titik pengungisan di Lumajang berada di Kecamatan Candipuro sebanyak 1.733 jiwa, Pasirian 974 jiwa, Tempeh 400 jiwa, Pronojiwo 295 jiwa, Lumajang 199 jiwa, Pasrujambe 197 orang, Sukodono 191 orang, Sumbersuko 67 orang, Jatiroto 56 orang, Yosowilangun 28, Ranyuoso 26, Rowokangkung 16, dan Gucialit 8 orang.

Baca juga: Viral Kisah Haru Rumini Tak Tega Tinggalkan Ibu saat Erupsi Semeru

Sementara itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengatakan pemerintah daerah berupaya untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas atau korban selamat erupsi Gunung Semeru, secara optimal. Ia menyampaikan untuk penanganan jangka pendek, menengah dan panjang warga di tempat pengungsian, pihaknya akan memindahkan warga yang mengungsi ke fasilitas-fasilitas pendidikan, seperti SD, SMP dan SMA di Lumajang.

“Tempat pengungsian sekarang berada di beberapa fasiltias umum balai desa dan kecamatan, selanjutnya akan direlokasi ke sekolah. Saat ini kami sedang mendata sekolah SD, SMP dan SMA yang bisa digunakan sebagai tempat penampungan,” ujar Thoriqul.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya