SOLOPOS.COM - Tim mengubur jenazah positif Covid-19 di Desa Krikilan, Masaran, Sragen, Rabu (2/6/2021). (Istimewa-Jumbadi)

Solopos.com, SRAGEN -- Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, merupakan satu dari sedikit desa yang sudah memiliki tim khusus untuk memakamkan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Desa Krikilan, Jumbadi, mengatakan total sudah ada tujuh warganya yang meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif Covid-19 atau virus corona.

Ketujuh jenazah itu, lanjut dia, sudah dimakamkan dengan protokol kesehatan oleh tim khusus bentukan dari Satgas Penanggulangan Covid-19 di tingkat desa Krikilan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Terakhir, penguburan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19 digelar hari ini [Rabu (2/6/2021)]. Jadi, sekarang sudah ada tujuh jenazah yang terkonfirmasi positif corona di Desa Krikilan yang dimakamkan oleh tim khusus dari desa,” ujar Jumbadi kepada Solopos.com, Rabu.

Baca juga: Hajatan Batal Gara-Gara Covid-19, Kades Hingga Pengurus RT Blimbing Sragen Dites Antigen

Jumbadi menegaskan tim pengubur jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak pernah memungut biaya kepada ahli waris.

Dia tidak memungkiri sebagian ahli waris memberi imbalan sejumlah uang kepada para relawan. Akan tetapi, ia menegaskan imbalan itu bersifat sukarela atau tidak mengikat.

“Walau bersifat sukarela, kami juga tidak serta merta menerima imbalan itu. Biasanya kami lihat dulu latar belakang ahli warisnya seperti apa. Kalau dia berasal dari keluarga kurang mampu, imbalan itu tidak akan kami terima. Prinsipnya, jangan sampai kita menambah beban keluarga yang ditinggalkan jenazah. Kasihan mereka karena sudah berduka atas kematian anggota keluarganya,” terang Jumbadi.

Baca juga: Hore! Night Market Sragen dan Pasar Tiban Buka Kembali

Jumbadi menjelaskan tim pengubur jenazah Desa Krikilan terdiri atas enam orang. Nama mereka sudah terdaftar sebagai relawan pengubur jenazah yang positif Covid-19 di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Dalam melaksanakan tugasnya, mereka dibantu tiga orang. Salah satunya Jumbadi sendiri dan dua orang yang bertugas menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar lokasi pemakaman jenazah positif Covid-19.

“Selama bertugas, mereka selalu mengenakan APD [alat pelindung diri] sekali pakai. Setelah dipakai, APD itu akan dibakar supaya tidak menjadi media penularan Covid-19,” terang Jumbadi.

Baca juga: Tiba-Tiba Ambruk Saat Turunkan Barang, Sales Vitamin Ternak Meninggal Di Gabugan Sragen

Pada tahun ini, Pemdes Krikilan menganggarkan dana sekitar Rp60 juta untuk kegiatan penanggulangan Covid-19. Dana tersebut dipakai untuk membeli APD, memberikan jaminan hidup (jadup) untuk keluarga dari warga yang positif corona, pembelian disinfektan dan lain-lain.

“Kami melibatkan Satgas Jogo Tonggo di masing-masing kebayanan untuk memantau pelaksanaan hajatan. Satgas bertugas memantau pelaksanaan prokes selama hajatan berlangsung. Mereka akan mengukur suhu tubuh tamu undangan dan memastikan mereka telah mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak,” jelas Jumbadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya