SOLOPOS.COM - Perserang Serang (Instagram @perserang.official)

Solopos.com, SERANG — Perserang Serang resmi mendepak pelatih dan lima pemain mereka pada pertengahan kompetisi Liga 2 musim ini. Alasannya, pelatih dan kelima pemain itu diduga terlibat dalam pengaturan skor.

Lima pemain yang dimaksud adalah EDS, FE, EJ, AS dan AIH. Sedangkan pelatih kepala berinisial PW. “Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang,” kata Manajer Perserang, Babay Karnawi dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (28/10/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Panpel Liga 2 di Stadion Manahan Solo: Suporter Nonton di Rumah Saja!

Menurutnya, indikasi pengaturan skor pertandingan ditemukan dalam sejumlah laga yang dijalani Perserang di Liga 2 musim ini. Dugaan praktik pengaturan skor pertandingan itu telah dilakukan oleh pihak luar dengan mengajak sejumlah pemain Perserang Serang.

“Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC,” kata dia.

Babay pun telah membuat laporan resmi kepada PSSI terkait dugaan pengaturan skor tersebut. Menurutnya, laporan kepada PSSI itu sesuai dengan yurisdiksi sepak bola. Laporan itu berdasarkan sejumlah informasi, pengakuan, dan barang bukti yang dimiliki manajemen Perserang.

Babay menambahkan pelaporan itu untuk meminta Badan Yudisial PSSI menindak tegas seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pengaturan skor itu.

“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih, dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini. Tentunya dengan memperketat pengawasan dalam yurisdiksi sepak bola di Liga 2,” terangnya.

Baca Juga: Persis Solo Puncaki Klasemen, Kaesang: Tiba-Tiba Adem!

Kehilangan lima pemain serta pelatih tentu menjadi kerugian tersendiri bagi Perserang. Terlebih, kompetisi Liga 2 masih panjang. Namun, Babay menegaskan lebih menjunjung tinggi integritas sepak bola ketimbang mempertahankan penggawa yang merusak.

“Kondisi ini sangat merugikan Perserang, tapi kami tetap harus berani dan tidak menoleransi hal-hal yang merusak integritas sepak bola. Laporan ini untuk memberi efek jera kepada pihak-pihak yang ingin merusak integritas sepakbola,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya