SOLOPOS.COM - Petugas membawa kardus berisi vaksin Sinovac di Ponorogo, Selasa (26/1/2021). (Istimewa/Pemkab Ponorogo)

Solopos.com, SINGAPURA — Warga Singapura yang telah mendapatkan vaksin dari Sinovac Biotech akan dianggap belum mendapatk vaksin dalam data vaksinasi nasional mereka. Hal ini karena vaksin Sinovac bukan bagian dari program vaksinasi nasional Singapura.

Padahal, di Indonesia vaksin Sinovac ini yang paling banyak dipakai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksin di bawah program vaksinasi nasional,” kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataan melalui surat elektronik, Rabu (7/7/2021).

Singapura sejauh ini hanya menganggap vaksin buatan Moderna dan Pfizer-BioNTech/Cominarty sebagai vaksin resmi mereka, kata Kementerian Kesehatan mereka.

Baca Juga: BPOM Beri Lampu Hijau Untuk Vaksin Moderna, Bagusan Mana dengan Sinovac?

Tidak dimasukkannya Sinovac sebagai program vaksinasi mereka, karena Singapura masih menunggu data penting dari perusahaan farmasi asal China yang membuat vaksin tersebut.

“Vaksin Covid-19 yang bukan merupakan bagian dari program vaksinasi nasional kita mungkin belum mendokumentasikan data yang cukup tentang perlindungannya terhadap infeksi Covid-19. terutama terhadap varian Delta yang saat ini beredar,” kata kata mereka.

Namun, Kementerian Kesehatan Singapura mengizinkan penggunaan vaksin oleh lembaga kesehatan swasta di bawah rute akses khusus. Ini setelah ada persetujuan penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sejumlah klinik swasta terpilih dapat memanfaatkan stok 200.000 dosis vaksin CoronaVac buatan Sinovac yang dimiliki Singapura saat ini.

Sekitar 3,7 juta warga telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer atau Moderna, yang mencakup sekitar 65 persen populasi Singapura. Hampir 2,2 juta warga Singapura telah divaksin secara penuh.

Baca Juga: Pengidap Gangguan Jiwa di Madiun Divaksin, Perlu Trik Khusus Agar Tidak Ngamuk

Tingkat Kemanjuran

Vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan Moderna telah menunjukkan tingkat kemanjuran lebih dari 90 persen terhadap penyakit infeksi virus corona dengan gejala dalam uji klinis. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan uji coba untuk Sinovac yang menunjukkan hasil yang berkisar dari 50,4 persen hingga di atas 90 persen.

Pihak Sinovac tidak menanggapi permintaan komentar tentang tingkat kemanjuran vaksinnya awal pekan ini.

Kenneth Mak, direktur layanan medis Singapura, pada Juni mengatakan bahwa ada bukti dari beberapa negara lain yang menunjukkan bahwa orang-orang yang telah menggunakan vaksin Sinovac masih bisa terinfeksi.

“Ada risiko yang signifikan dari terobosan vaksin,” kata Mak.

Lebih dari 17.000 orang di Singapura telah menerima satu dosis vaksin CoronaVac buatan Sinovac pada 3 Juli. Catatan itu akan disimpan dalam daftar imunisasi nasional.

Para penerima vaksin Sinovac juga tidak dibebaskan dari tes Covid-19 yang diperlukan sebelum mereka menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.

Sementara, orang-orang yang telah menyelesaikan persyaratan vaksinasi lengkap dengan vaksin Moderna atau Pfizer dibebaskan dari pengujian pra-acara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya