SOLOPOS.COM - Pekerja berada di dekat tiang yang tak bisa dicabut di lokasi proyek pembangunan jembatan Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, belum lama ini. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Empat tiang baja atau sheet pile di lokasi proyek pembangunan jembatan Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tak bisa dicabut.

Tiang tak bergerak meski sudah dicabut menggunakan alat berat. Anehnya, tiang itu justru bisa ditancapkan lebih dalam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Koordinator lapangan proyek bersangkutan, Kasih, saat ditemui Solopos.com, belum lama ini, mengaku sudah mengerahkan crane untuk mencabut empat tiang itu. Namun, tiang tersebut tak bergerak seperti tersangkut sesuatu.

Baca Juga: Kisah Nabila, Bocah Wonogiri yang Rela Jualan Demi Beli Buku Pelajaran

Usaha sudah dilakukan beberapa kali, tetapi tetap tak berhasil. Anehnya, tiang justru bisa ditancapkan lebih dalam. Jika sampai proyek rampung, tetapi tidak bisa dicabut kemungkinan besar tiang akan dipendam.

“Penyebabnya apa saya enggak tahu. Apa mungkin ada yang minta tinggalan? Entahlah,” ucap lelaki paruh baya itu merujuk pada kemungkinan adanya campur tangan hal-hal gaib.

Tiang yang dimaksudnya terdapat di area bawah jembatan dekat Sungai Bengawan Solo. Tinggi tiang lebih kurang 12 meter/tiang. Tiang ditancapkan lebih dari separuhnya hingga terbangun seperti dinding.

Baca Juga: Proyek Tahap II Pasar Gede Klaten Diperkirakan Dimulai Awal November

Fungsinya sebagai penahan arus air Sungai Bengawan Solo agar tak masuk ke area yang dikerjakan. Pekerjaan dilakukan saat kontraktor akan membangun tiang utama penopang jembatan.

Kontraktor sudah hampir menyelesaikan proyek senilai Rp12,95 miliar itu. Oleh karena itu seluruh tiang pancang harus dicabut agar normalisasi bantaran sungai dapat dikerjakan. Pengamatan Solopos.com, Selasa (5/10/2021), tiang yang belum tercabut sudah tidak terlihat. Sudah tidak ada pekerjaan normalisasi bantaran sungai.

Warga setempat menginformasikan kontraktor memotong seluruh tiang yang masih tertancap. Tiang yang dipotong sepanjang lebih kurang 3 meter. Sisanya masih tertancap di tanah.

Baca Juga: PMI Klaten Sisir Pelajar Belum Divaksinasi secara Door to Door

Hingga Selasa itu kontraktor masih mengerjakan proyek. Pekerjaan yang masih tersisa berada di area jalan, yakni pembangunan trotoar. Sebagai informasi, kontraktor tak bisa merampungkan pekerjaan tepat waktu. Batas akhir pekerjaan 21 September 2021 lalu.

Kasih melanjutkan sebelum pekerjaan dimulai pihaknya bersama warga menggelar doa bersama di dekat lokasi proyek meminta kepada Tuhan agar proyek berjalan lancar. Ada juga warga yang menggelar ritual di dekat pohon besar tak jauh dari lokasi proyek. Lokasi proyek berada di dekat permakaman yang terdapat dua pohon besar. Menurut warga area itu ada “penunggu”nya.

“Alhamdulillah proyek berjalan lancar. Semua pekerja selamat, tidak terjadi accident [kecelakaan kerja],” ujar Kasih.

Baca Juga: Diprediksi Surplus Gabah 44.000 Ton, Stok Bahan Pangan Boyolali Aman

 

Makhluk Gaib

Namun, dia tak memungkiri terjadi peristiwa yang aneh. Kejadiannya menjelang pemotongan cabang pohon dekat lokasi proyek. Saat itu ada pekerja yang menyatakan sanggup memotongnya. Tak lama setelah itu pekerja bersangkutan sakit selama beberapa lama. Badannya terasa kaku yang baru sembuh setelah menjalani aktivitas tertentu.

Setelah ada kejadian itu Kasih meminta pekerja lainnya melaksanakan tugas tersebut. Pekerja bersangkutan tak berani tidak ditemani Kasih. Meski sedang berada di luar kota, Kasih saat itu harus meluangkan waktu ke lokasi proyek menemani pekerja memotong cabang pohon menggunakan gergaji mesin. Kasih bersyukur kegiatan berjalan lancar.

Warga setempat, Sukirman dan Gimin, mengatakan hal sama. Mereka mengaku heran mengapa tiang itu tak bisa dicabut. Meski dicabut menggunakan alat berat, tetapi tiang tak bergerak. Mereka menyaksikan saat pencabutan tiang tersebut dilakukan. Keduanya menyebut kemungkinan ada campur tangan makhluk gaib penunggu kawasan itu.

Baca Juga: KPP Pratama Boyolali Wakaf Sumur Dalam Atasi Kekeringan di Wonosamudro

“Yang ahli saja tidak bisa mencabut. Kalau karena faktor alam, misalnya ada benda yang menyangkut tiang, kemungkinan bisa diatasi,” kata Gimin.

Proyek dilaksanakan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah III Jawa Tengah (Jateng) Balai Besar PJN Jateng-DIY Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kegiatan senilai Rp12,952 miliar.

Penyedia jasa/kontraktor adalah PT Damai Citra Mandiri dan PT Deltamarga Adyatama. Keduanya bekerja dengan kerja sama operasional (KSO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya