SOLOPOS.COM - Petugas Dispertan PP Karanganyar mengecek organ dalam hewan kurban yang disembelih di Masjid Muhajirin, Cangakan, Karanganyar Selasa (20/7/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar mengecek proses pemotongan hewan kurban di 17 kecamatan di Karanganyar serentak, Selasa (20/7/2021). Pengecekan bertujuan untuk mengetahui kelayakan daging yang akan dibagikan saat momen Iduladha 2021.

Pengecekan salah satunya dilakukan di Masjid Muhajirin dan Masjid An Nur Cangakan, Karanganyar. Pengurus di kedua masjid tersebut memutuskan untuk menyembelih hewan kurban pada hari Iduladha 2021. Di momen tersebut, masing-masing masjid menyembelih lima ekor sapi dan 10 ekor kambing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Peternakan Dispertan PP Karanganyar, Heri Sulistiyo, mengatakan pengecekan penyembelihan hewan kurban dilakukan serentak di 17 kecamatan di seluruh Kabupaten Karanganyar. Hingga pukul 12.00 WIB, Heri menerima laporan tidak ada daging hewan kurban yang mengandung penyakit menular manusia.

Baca Juga: Lewat Dana Desa, Warga Isoman di Wonogiri Bakal Diberi Vitamin

“Untuk di lokasi yang saya cek, tidak ditemukan penyakit yang menular ke manusia. Rata-rata hewan kurbannya dalam kondisi sehat semua. Untuk seluruh Karanganyar laporan belum masuk semua. Hingga saat ini tidak ada penyakit menular yang ditemukan. Hanya saja, ada beberapa ditemukan hatinya terdapat cacing. Tapi tadi sudah saya perintahkan langsung agar hati yang terdapat cacingnya itu langsung dimusnahkan,” ungkap dia ketika ditemui Solopos.com di lokasi pengecekan Selasa.

Heri menjelaskan, pengecekan akan terus dilakukan selama tiga hari ke depan. Hal ini lantaran adanya imbauan penyembelihan di hari tasrik. “Karena ada yang menyembelih H+1, makanya kami tetap akan terus memantau. Tidak hanya hari ini saja,” imbuh dia.

Heri mengimbau agar masyarakat lebih teliti mengecek kondisi hewan kurban yang disembelih. Sebelum dibagikan kepada masyarakat, dia meminta warga mengetahui ciri-ciri hewan yang layak dan tidak.

“Kami tidak bisa memantau semua. Kalau hatinya [hewan kurban] gampang rontok, ada bintik-bintik hitam, dan ada lubang harus langsung dibuang. Tidak layak dikonsumsi. Selain itu, harus prokes juga mengingat kondisi saat ini yang masih pandemi,” beber dia.

Baca Juga: Hiii… Cacing Hati Ditemukan di Hewan Kurban Sukoharjo

Anggota Takmir Masjid An Nur, Tumanto, mengatakan pihaknya memilih menyembelih hewan kurban langsung usai Salat Id. Hal ini lantaran adanya informasi PPKM darurat yang diperpanjang. Namun, dia memastikan, proses pemotongan hewan kurban dilakukan dengan prokes.

“Karena besok atau hari ini tetap masih PPKM darurat, jadi kami putuskan menyembelih langsung. Kami juga prokes dan semua yang menyembelih dari warga setempat. Orang luar tidak boleh masuk untuk menjaga keamanan dari persebaran Covid-19,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya