SOLOPOS.COM - Disiplin memakai masker bisa cegah anak jadi penyebar corona ke orang lain (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tingkat kepatuhan masyarakat di Sukoharjo dalam memakai masker dua lapis atau dobel dan menghindari kerumunan masih rendah saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Persentasi kepatuhan masyarakat dalam memakai masker dua lapis hanya sekitar 37 persen sedangkan menghindari kerumunan sekitar 31 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) Sukoharjo melaksanakan survei perilaku masyarakat pada masa pandemi Covid-19 dalam kurun waktu 13-20 Juli.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Responden survei sebanyak 817 orang meliputi laki-laki sebanyak 42,23 persen dan perempuan sebanyak 57,77 persen. Survei perilaku masyarakat dilakukan menggunakan metode non probality sampling yang disebarkan secara berantai atau snowball.

Baca Juga: 200 Ibu Hamil di Sukoharjo Ikuti Vaksinasi, Ribuan Lainnya Menyusul

Efektivitas penerapan PPKM Darurat bergantung pada perilaku masyarakat. Tanpa kedisplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, laju persebaran Covid-19 sulit dikendalikan. Terlebih muncul varian baru Covid-19 dengan tingkat penularan sangat cepat menjadi tantangan yang harus diperhatian pemerintah.

Secara umum, kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan cukup baik. Kendati demikian, masih banyak perilaku masyarakat yang cenderung mengabaikan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

“Ada dua parameter tingkat kepatuhan protokol kesehatan yang menjadi perhatian serius yakni memakai masker dua lapis dan menghindari kerumunan. Masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker dobel dan berkerumunan pada masa pandemi Covid-19,” kata Kepala BPS Sukoharjo, Ahmad Isbani, saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Jumat (20/8/2021).

Sebagian responden menilai tingkat kepatuhan masyarakat di sekitarnya rendah terutama memakai masker dua lapis dan jaga jarak minimal dua meter. Sekitar 75 persen responden tidak suka saat ada masyarakat di sekitarnya melanggar protokol kesehatan dan kemudian menegurnya.

Sementara mayoritas responden tidak melakukan perjalanan ke luar rumah turun selama penerapan PPKM Darurat. “Artinya, kesadaran masyarakat agar terhindar dari paparan virus cukup tinggi. Mereka memahami tingginya mobilitas ke luar rumah berisiko terjadi transmisi penularan Covid-19,” ujar dia.

Baca Juga: Perbaikan Atap Pasar Gede Upaya Perawatan Bangunan Cagar Budaya

Pria yang akrab disapa Isbani itu mengungkapkan mayoritas respon menyadari program vaksinasi yang digulirkan pemerintah menjadi salah satu kunci untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Jumlah responden yang telah menerima vaksin sebanyak 556 orang. Dari angka itu, responden yang divaksin karena kesadaran pribadi untuk pencegahan Covid-19 sekitar 62,05 persen.

Kepala Seksi (Kasi) Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sukoharjo, Hesmiyati, menyatakan survei perilaku masyarakat bagian dari upaya mendukung percepatan penanganan pandemi Covid-19. Survei tersebut menggambarkan perilaku responden dalam menjalankan protokol kesehatan, penilaian responden di lingkungan sekitarnya, penilaian responden terhadap implementasi penerapan PPKM Darurat serta partisipasi responden dalam program vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya