SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo menutup sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di empat SD di Kota Bengawan. Hal itu menyusul adanya siswa yang terpapar Covid-19 dalam tes acak program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pertengahan bulan ini.

Penutupan sementara dilakukan dua pekan hingga satu bulan merujuk jumlah kasus di sekolah setempat. Informasi yang dihimpun Solopos.com, empat sekolah yang terdapat kasus Covid-19 selama PTM yakni SD Kristen Manahan, SD Islam 2 Jamsaren, SDN Mangkubumen Kidul, dan SDN Semanggi Lor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkot telah melakukan tracing pada keempat sekolah tersebut setelah ditemukan kasus positif corona dalam tes acak. Tercatat, ada 28 siswa yang terpapar Covid-19 dalam tracing di SD Kristen Manahan.

Baca Juga: Inilah 5 Fakta Ayam Panggang Layak Jadi Oleh-Oleh

“Yang sudah keluar hasilnya di SD Kristen. Untuk tiga SD lain kemungkinan tracing-nya keluar besok. Empat sekolah itu sudah kami tutup agar virus tidak semakin menyebar,” ujar Wakil Wali Kota, Teguh Prakosa, saat ditemui wartawan seusai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Balai Kota Solo, Senin (18/10/2021).

Wawali mengatakan penutupan SD mulai dilakukan hari Minggu (17/10/2021). Untuk SD Kristen Manahan, sekolah bakal ditutup sebulan menyusul munculnya klaster Covid-19 saat pembelajaran tatap muka. Teguh menegaskan Pemkot tak ingin mengambil risiko dengan banyaknya kasus Covid-19 di sekolah tersebut.

“Sebenarnya bisa hanya tutup dua pekan karena pemulihan Covid-19, terutama yang tanpa gejala, butuh waktu sekitar segitu. Namun untuk amannya, kami pilih tutup satu bulan,” ujar Wawali.

Baca Juga: Pedagang Mebel Bantu Promosikan SGS 2021 ke Pelanggan Luar Kota

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan temuan kasus positif Covid-19 saat PTM merupakan hasil program tes acak Kemenkes yang dilakukan di 29 sekolah di Solo. Pihaknya mengatakan hasil temuan di empat sekolah telah ditindaklanjuti dengan tracing dan treatment.

“Siswa yang positif sudah kami minta karantina, pelacakan juga terus kami perluas,” ujar Ning, sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya