SOLOPOS.COM - Pria homoseksual lebih berisiko kena HIV. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI—Orang homoseks berperilaku laki-laki seks laki-laki (LSL) perlu mendapat edukasi secara berkelanjutan terkait seks yang aman untuk mencegah penularan HIV/AIDS. Edukasi diberikan melalui pendekatan yang humanis.

Penjangkau lapangan/pendamping di Kabupaten Wonogiri, Sulastri, 45, menyampaikan dalam memberi pendampingan, tugas utamanya mengedukasi tentang seks yang aman untuk mencegah penularan HIV/AIDS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mendorong mereka menggunakan kondom saat melakukan seks berisiko. Perilaku LSL rentan tertular HIV/AIDS lantaran berganti-ganti pasangan.

Baca Juga: ANBK Level SMP di Wonogiri Terkendala Server Down

“Keinginan menyalurkan hasrat seksual mereka sewaktu-waktu bisa muncul. Misalnya saat mengobrol dengan saya dia melihat ada laki-laki yang menarik menurut dia. Lalu dia ingin mendekatinya. Kalau saat itu dia enggak bawa kondom, dia saya kasih. Jadi, saya selalu bawa kondom saat mendampingi mereka,” ucap Sulastri.

Dia juga menyediakan kondom di sejumlah hotel/penginapan di Kabupaten Wonogiri. Hotel merupakan salah satu tempat yang dijadikan lokasi pasangan berperilaku LSL menyalurkan hasrat seksual. Kondom disediakan untuk mereka secara gratis.

Sulastri terus berupaya memberi pendampingan. Menemukan mereka bukan perkara mudah. Mereka berperilaku layaknya seorang laki-laki pada umumnya.

Baca Juga: Warna-Warni Bunga Tabebuya Percantik Terminal Ir. Soekarno Klaten

Namun, dia memiliki cara khusus untuk menemukan mereka dengan memanfaatkan Internet. Selain itu dia mencari dengan cara mengamati perilaku khas mereka.

Lelaki berperilaku LSL memiliki ciri yang ditunjukkan dengan kebiasaan-kebiasaan tertentu, seperti posisi duduk dan cara memegang sesuatu. Kebiasaan itu bukan perilaku yang biasa dilakukan laki-laki pada umumnya. Saat melihat lelaki yang memiliki perilaku khas itu Sulastri berusaha membangun komunikasi dengan dia untuk keperluan pendampingan lebih lanjut.

“Waktu di rumah makan saya pernah melihat ada laki-laki yang berperilaku seperti itu. Saya ajak mengobrol akhirnya bisa mendampingi dia,” imbuh Sulastri.

Baca Juga: Objek Wisata Tutup, Karyawan BUM Desa Pluneng Klaten Tersisa 23 Orang

Dia melanjutkan keluarga yang mengetahui ada anggota keluarga yang berperilaku LSL sebaiknya merangkul mereka. Mereka memilik hak yang sama dengan lelaki pada umumnya.

Keluarga dapat mengarahkan mereka berkegiatan positif agar perhatian mereka tidak hanya fokus pada perilaku LSL. Keluarga juga dapat membantu mencarikan pekerjaan untuk mereka, seperti di salon kecantikan. Tak sedikit dari mereka yang memiliki keterampilan.

 

Janjian Bertemu

Informasi yang dihimpun Solopos.com, sesama lelaki berperilaku LSL bisa bertemu di mana saja sesuai kesepakatan mereka. Ada yang memilih bertemu di ruang publik, seperti kawasan alun-alun dan plasa/patung Bedoldesa.

Baca Juga: Naik Angkutan Umum Ribet, Masyarakat Boyolali Pilih Naik Motor

Pedagang kaki lima di kawasan plasa, Tri Karyana, menginformasikan siapa pun bisa mengunjung plasa. Pengunjung biasanya dari kalangan anak muda, baik datang sendirian maupun berkelompok.

Banyak dari mereka pasangan muda-mudi. Ada pula sejumlah laki-laki. Selama bertahun-tahun berdagang di kawasan plasa dia tidak pernah mencurigai laki-laki tertentu sebagai orang yang berperilaku LSL.

Di matanya pengunjung laki-laki sama seperti laki-laki pada umumnya. Dia belum pernah melihat laki-laki yang berperilaku tak wajar, seperti bergandengan tangan dengan sesama laki-laki.

Baca Juga: Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang, Objek Wisata Klaten Minta Kaji Ulang

“Saya belum pernah melihat pengunjung laki-laki yang terlihat mesra dengan sesama laki. Kalau secara individu apakah ada pengunjung yang berperilaku LSL atau tidak saya enggak tahu,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya