SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin bikinan Sinovac dan Sinopharm. (Gavi.org)

Solopos.com, JAKARTA—Tim riset di Indonesia menyatakan efikasi vaksin Sinovac turun menjadi 50 persen setelah tiga hingga enam bulan pemberian vaksin. Tim menyarankan agar masyarakat yang divaksinasi menggunakan vaksin Sinovac diberi booster atau vaksin ketiga untuk meningkatkan efikasi.

Efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam menurunkan tingkat infeksi pada orang yang sudah divaksin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung, Jawa Barat, Prof. Kusnandi Rusmil, mengatakan efikasi vaksin Sinovac berkurang setelah tiga hingga enam bulan pemberian vaksin dari sebelumnya 65,3 persen menjadi 50 persen. Kendati demikian masyarakat yang telah divaksinasi menggunakan vaksin Sinovac tak perlu khawatir.

Baca Juga: Kasus Turun, Satgas Covid-19  Klaten Evaluasi Posko Aju Tim Kubur Cepat

Hal itu karena antibodi tetap bisa menstrimulasi kekebalan tubuh saat penyakit menyerang. Artinya, tubuh masih memiliki pertahanan melawan Covid-19.

“Kalau antibodi masih ada, masih bisa bertahan. Seandainya orang itu terkena penyakit antibodi yang dihasilkan pascavaksinasi bisa menstimulasi kekebalan tubuh. Jadi tidak usah khawatir,” kata Kusnandi seperti dikutip health.detik.com, Minggu (3/10/2021).

Oleh karena itu pemberian vaksin ketiga sebagai booster disarankan. Menurut Kusnandi, tidak ada perbedaan signifikan dengan menerima vaksin Covid-19 booster berbeda.

Baca Juga: Kejar Herd Immunity, Vaksinasi di Desa Guli Boyolali Dikebut

Vaksin Sinovac, Pfizer, dan vaksin jenis lainnya bisa menimbulkan respons imun tubuh yang baik melawan varian Delta hingga Mu. Meski tidak ada uji klinis ketahanan varian baru di Indonesia, semua jenis vaksin Covid-19 80 persen hingga 90 persen efektif melawan varian baru Corona.

Kusnandi menyebut selain tenaga medis (nakes), vaksinasi booster juga perlu diprioritaskan kepada petugas pelayanan publik dan orang lanjut usia (lansia). Sebab, mereka memiliki risiko paparan Covid-19 lebih tinggi. Khususnya, mereka yang telah menerima vaksinasi lengkap dan melewati tiga hingga enam bulan.

“Kalau di-bosster akan lebih kuat lagi. Jadi kalau sudah melewati sembilan bulan dianjurkan untuk booster, vaksinasi ketiga,” ulas Kusnandi.

Baca Juga: Aparat Wonogiri Tak Kendur Gelar Operasi Yustisi Prokes

Sebagai catatan, di Indonesia vaksinasi booster belum tersedia untuk masyarakat umum. Booster baru diberikan kepada kelompok yang paling rentan terpapar Covid-19, yakni nakes.

Disinggung mengenai efikasi vaksin Sinovac melawan varian Mu, Kusnandi menuturkan hasil studi di sejumlah negara, termasuk Tiongkok, menunjukkan vaksin Sinovac masih bisa melawan varian Mu dengan efektivitas mencapai 80 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya