SOLOPOS.COM - Dosen Statistik Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono. (Bisnis-Nancy Junita)

Solopos.com, JAKARTA — Ivermectin kondang dan viral alias menyebar bak virus. Epidemiolog Universitas Indonesia atau UI Pandu Riono mengaku kecewa dan cemas menghadapi situasi di Indonesia karena Ivermectin.

Obat yang berstatus sebagai obat cacing itu marak didistribusikan kepada masyarakat Indonesia sebagai obat terapi Covid-19. Padahal, efektifitas dari obat tersebut belum terbukti.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Baca Juga: Solo Uji Coba Jaringan 5G Telkomsel setelah Jakarta

Ekspedisi Mudik 2024

“Ivermectin ini statusnya masih menjadi obat cacing dari BPOM. Uji klinik masih dalam tahap pengembangan belum dapat izin resmi jika obat ini mutlak sebagai obat Covid-19. Ini adalah obat keras, saya kecewa pada penjabat publik yang bagi-bagi Ivermectin seperti permen,” ujarnya secara virtual pada acara konferensi pers yang diadakan oleh BPOM, Jumat (2/7 2021).

Epidemiolog UI itu menilai Ivermectin tidak bisa dibagikan begitu saja sebagai obat Covid-19. Hal ini karena belum ada yang tahu dosis pasti dan indikasinya secara pasti. Jika tanpa pengawasan medis, obat itu justru berbahaya karena pemberiannya tidak tepat.

Menurutnya, obat ini seperti dijadikan komersial bagi beberapa pihak. Bahkan orang yang punya pengaruh di Indonesia seperti turut mempromosikan menggunakan obat tersebut sebagai terapi Covid-19.

Bermanfaat Namun Berbahaya

Bagi Pandu, obat ini seperti pisau bermata dua. Pada satu sisi Ivermectin memang bermanfaat, namun satu sisi akan berbahaya jika diberikan tidak dalam dosis tepat sebagai obat Covid-19.

Di tengah riset yang belum jelas apakah Ivermectin memang mujarab bagi Covid-19, hendaknya masyarakat lebih skeptis untuk tidak percaya begitu saja. “Indonesia jangan mudah percaya begitu saja. Kita harus berkaca pada India yang muncul fenomena jamur hitam karena menyalahgunakan steroid,” tutupnya Pandu.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya