SOLOPOS.COM - Siswa kelas VIII SMPN 1 Karanganyar mengikuti uji coba PTM, Senin (5/4/2021). (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pembelajaran tatak muka (PTM) di sekolah telah berjalan selama beberapa pekan di Karanganyar. Sejauh ini belum laporan warga sekolah, terutama siswa, yang tertular Covid-19.

Meski begitu, sebagai bentuk antisipasi munculnya klaster sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar akan menggelar tes usap atau swab secara acak kepada sejumlah siswa di sejumlah sekolah. Ini juga sebagai bentuk evaluasi PTM yang sudah berlangsung.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sekretaris Disdikbud Karanganyar, Nurini Retno Hartati, mengatakan kepala sekolah dan penanggung jawab wilayah selalu memantau langsung ke sekolah-sekolah yang menggelar PTM. Mulai dari jenjang PAUD hingga SMP. Menurutnya, hingga saat ini tidak ada laporan kasus Covid-19 di kalangan siswa.

Baca Juga: Sudah Vaksin Jadi Syarat Wajib Bikin SIM di Karanganyar

Disdikbud juga meminta mereka agar melakukan langkah antisipatif dengan memastikan bahwa siswa yang ke sekolah adalah siswa yang benar-benar sehat. “Kalau ada yang ketahuan sakit tidak boleh masuk atau dipulangkan,” kata Nurini saat ditemui Solopos.com, Jumat (22/10/2021).

Meski tak ada laporan penularan Covid-19 di kalangan warga sekolah, ia menilai perlu dilakukan pemeriksaan atau uji swab secara acak di sekolah. Hal ini untuk mengetahui adanya paparan Covid19 di kalangan siswa/guru di sekolah bersangkutan.

“Nanti akan kami bicarakan dengan Satgas Covid-19 agar diadakan uji swab secara acak ke beberapa sekolah untuk mengetahui kondisi siswa,” ujarnya.

Baca Juga: Kawanan Kera Liar Masuk Permukiman, Warga Kebakkramat Khawatir Diserang

Untuk diketahui, Pemkab Karanganyar menambah peserta PTM sejak turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Soloraya, termasuk Karanganyar dari level 3 ke level 2, sejak Senin (4/10/2021).

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan pendidikan merupakan sektor strategis yang harus mendapatkan perhatian di saat kasus Covid-19 semakin menurun.

“Yang strategis terkait turunnya level PPKM ini adalah pendidikan karena menyangkut masa depan anak-anak bangsa. Di mana mereka sudah sangat lelah belajar di rumah. Karena itu, sekolah [PTM] harus ditingkatkan pesertanya,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Dewan Karanganyar, Selasa (05/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya