Di sisi lain, Renggo mengingatkan agar masyarakat berhati-hati menggunakan kompor gas. Renggo menyebutkan sejumlah kasus kebakaran disebabkan kompor gas, seperti warung mi ayam, depo di Kecamatan Jaten, dan lain-lain.
Solopos.com, KARANGANYAR — Rumah produksi getah pinus di Lingkungan Jrakah RT 002/RW 013, Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, terbakar pada Jumat (24/9/2021) pukul 03.15 WIB.
Data yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, rumah itu terbakar diduga dipicu kebocoran gas pada tabung elpiji.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Rumah produksi yang terbakar getah pinus itu milik Wiryo Sukiran. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Tetapi dua orang yang tinggal di rumah itu, salah satunya Wiryo, mengalami luka bakar.
Baca juga: Pria Karanganyar Cabuli Bocah Pakai Selang Air Diancam Hukuman 15 Tahun Penjara!
Komandan Markas SAR Karanganyar, Arief Sukro Yulianto, menuturkan menerima informasi kebakaran pada Jumat pukul 03.45 WIB. Api berhasil dipadamkan pukul 06.00 WIB.
“Pukul 03.45 WIB, tim SAR Karanganyar menerima laporan kebakaran di Lingkungan Jrakah. Kami berkoordinasi dengan petugas Damkar Karanganyar. Sampai lokasi kejadian berkoordinasi dengan perangkat desa. Pemilik rumah mengalami luka bakar pada tangan dan dilarikan ke RSUD mengunakan mobil SAR Karanganyar,” kata Sukro, sapaan akrabnya, saat berbincang dengan Solopos.com melalui pesan aplikasi WhatsApp, Jumat.
Sumber Air Minim
Sukro menceritakan proses pemadaman dan pendinginan membutuhkan waktu beberapa jam karena api cukup besar. Di sisi lain, sumber air minim. “Korban yang mengalami luka bakar itu Wiryo Sukiran, 63, dan Ika, 26. Itu Bapak dan anak. Mereka mengalami luka bakar pada tangan,” tutur dia.
Baca juga: Menimba Air, Warga Tasikmadu Karanganyar Temukan Jasad Orang di Dalam Sumur
Kepala Seksi (Kasi) Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Karanganyar, Renggo Buono, menyampaikan hampir 90% bangunan sudah dilalap si jago merah. Renggo menuturkan bangunan dapur, rumah induk, dan gudang penyimpanan gabah terbakar.
“Sebetulnya tidak ada kendala saat pemadaman dan pendinginan api. Tetapi kan material bangunan itu semua mudah terbakar. Hampir 90% terbakar. Tidak bisa ditempati ya karena tinggal rangka bangunan,” ungkap Renggo, Jumat.
Kapolsek Karanganyar, AKP Nawangsih Retno Waruju, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, menyampaikan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi menduga penyebab kebakaran rumah tersebut kebocoran gas pada tabung gas elpiji.
Baca juga: Wuzz! Puting Beliung Sapu Kerjo Karanganyar, Atap 3 Rumah Warga Beterbangan
Nawang, sapaan akrabnya, menuturkan dua orang yang tinggal di rumah itu mengalami luka bakar saat berusaha menyelamatkan sejumlah barang berharga.
“Mereka mengalami luka bakar saat mengangkat lemari berisi surat-surat dan barang berharga lainnya. Saat itu api menyambar dan mengenai tangan. Ada sebagian barang berharga yang bisa diselamatkan dan ada yang terbakar. Diduga karena kebocoran gas tabung elpiji. Gas menyambar api saat digunakan memasak lalu kebakaran,” tutur Nawang saat dihubungi Solopos.com, Jumat.
Tak Merembet ke Rumah Lain
Api melalap bagian dapur terlebih dahulu karena dinding dapur terbuat dari anyaman bambu. Selain itu, di dekat dapur terdapat tumpukan kayu. Api tidak merembet ke rumah lain, tetapi hampir seluruh bangunan rumah milik Wiryo terbakar.
“Tidak meremen ke bangunan rumah tetangga tetapi rumah korban ludes. Ada rumah induk, dapur, gudang gabah itu terbakar. Kerugian ditaksir Rp20 juta. Kalau sepeda motor bisa diselamatkan,” tutur dia.
Baca juga: 210 Peserta CPNS Karanganyar Absen Ujian SKD
“Itu karena memasak menggunakan kompor gas. Kami harap masyarakat menggunakan regulator yang SNI dan jangan lupa sering mengecek kondisinya. Kebanyakan dari regulator sudah tidak layak tetapi masih difungsikan. Tolong dicek berkala,” imbuh dia.