SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di jembatan Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Selasa (26/10/2021). (Solopos.com/Rudi hartono)

Solopos.com, WONOGIRIJembatan Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, dan area sekitarnya perlu segera diberi penerangan.

Jembatan senilai Rp12,952 miliar yang baru selesai dibangun itu kini sudah ramai kendaraan. Namun, lokasi tersebut gelap gulita saat malam lantaran belum ada penerangan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kondisi itu dipandang meningkatkan potensi kecelakaan lalu lintas. Terlebih, jalan dari arah Kabupaten Wonogiri menuju jembatan menikung cukup tajam.

Baca Juga: Sri Mulyani Minta Produk UMKM Tampilkan Logo Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

Warga sekitar jembatan, Sukirman, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Selasa (26/10/2021), mengatakan setelah selesai dibangun jembatan bisa dilewati sepeda motor dan mobil dari dua arah. Kini lalu lintas sudah ramai.

Arus lalu lintas sekarang lebih lancar. Sebelum dibangun ulang, laju kendaraan sering tersendat. Mobil hanya bisa melaju dari satu arah karena lebar jalan tak mencukupi.

Jika ada mobil dari dua arah akan melintas salah satu harus menunggu terlebih dahulu. Jika tidak ada yang mau mengalah lalu lintas bisa macet di tengah jembatan. Peristiwa itu sering terjadi.

Baca Juga: Positif Covid-19, Pengantin Asal Klaten Malam Pertama di Tempat Isoter

Setelah proyek selesai jembatan dan area sekitarnya belum diberi penerangan. Saat malam sangat gelap, sehingga pengendara harus ekstra hati-hati. Jika kendaraan dari arah Kabupaten Wonogiri melaju dengan kecepatan tinggi, kemungkinan besar bakal menabrak trotoar atau buk jembatan.

Sebab, jalan menuju jembatan menikung cukup tajam. Kondisi yang gelap meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.

“Sebelum jembatan dibangun seperti sekarang sering ada motor yang nyemplung ke sisi jembatan karena kebablasan. Bahkan, pernah ada motor yang bablas sampai ke teras samping rumah saya ini. Kalau pengendara enggak konsentrasi, apalagi saat malam, bisa kebablasan, karena jalan menuju jembatan menikung,” ucap Sukirman.

Baca Juga: Bawa Rp650 Miliar, Tim Pembebasan Tol Solo-Jogja Datangi Ngawen Klaten

Belum lama ini dia memasang lampu seadanya di samping rumahnya agar area jembatan mendapat sedikit penerangan. Sebelum jembatan dibangun lagi warga memasang tiga lampu di tepi jalan dekat jembatan. Saat itu tidak ada penerangan jalan yang memadai.

“Sebaiknya yang diberi penerangan itu jalan menuju jembatan dan di sepanjang jembatan. Kalau bisa lampunya yang bisa menyala terang seperti penerangan jalan pada umumnya,” imbuh Sukirman.

 

Cek Lapangan

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, saat dimintai konfirmasi memastikan segera memasang penerangan jalan umum (PJU) di jembatan dan area sekitarnya. Pihaknya akan mengkaji dan cek lapangan terlebih dahulu untuk menghitung kebutuhan PJU dan menentukan lokasi pemasangan.

Baca Juga: Ekskavator Beroperasi di Rawa Jombor, Petani Mulai Bongkar Karamba

“PJU yang akan dipasang berapa unit kami hitung dulu kebutuhannya. Ini perlu kajian teknis,” kata Waluyo.

Terkati rekayasa lalu lintas di jembatan Nambangan, Dishub juga akan mengkaji terlebih dahulu. Terlebih, jalan menuju jembatan dari arah Kabupaten Sukoharjo masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Jalan menuju jembatan merupakan jalan raya Solo-Wonogiri. Kendaraan dari arah Sukoharjo yang akan menuju jembatan Nambangan harus menyeberang. Menurut Waluyo, perlu ada koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo untuk membahas rekayasa lalu lintas.

Baca Juga: 4 Anggota Polres Klaten Meninggal karena Covid-19

“Apakah di persimpangan itu perlu lampu peringatan hati-hati saja atau perlu traffic light [lampu rambu lalu lintas] perlu kajian dulu dengan Pemkab Sukoharjo,” ulas Waluyo.

Pantauan Solopos.com, sudah tidak ada pekerjaan di lokasi proyek pembangunan jembatan Nambangan. Warga menginformasikan pekerjaan selesai sejak dua pekan lalu. Kali terakhir kontraktor mengerjakan trotoar.

Sebagai informasi, pekerjaan tak bisa diselesaikan tepat waktu. Pekerjaan dimulai September 2020 harusnya rampung pertengahan Juni 2021. Karena tak rampung pekerjaan diperpanjang hingga 21 September 2021.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya