Solopos.com, SLEMAN – Dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk mencetak technopreneur-technopreneur muda di Indonesia, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) menyelenggarakan workshop pengembangan kewirausahaan.
Kegiatan ini mengusung tema Pengembangan Kewirausahaan Menuju Inkubator Bisnis. Kegiatan yang digelar pada Sabtu (16/10/2021) secara virtual ini menghadirkan narasumber Yudi Dwi Ardian, B.Sc , Owner of Aston Inn Hotel Semarang dan Febriyo Hadi Kesuma, CEO Digibooks.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kegiatan ini diikuti oleh 265 peserta yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa dan beberapa dosen ITNY.
Baca Juga: Kemiskinan Kulonprogo Tembus 18,1 Persen, DPRD Minta Ada Evaluasi
Rektor ITNY, Dr. Ircham, M.T. dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini sesuai dengan tagline yang diusung ITNY saat ini adalah Technopreneur in future Energy. Saat ini ITNY sedang mencari bentuk technopreneur yang pas untuk ITNY.
Ircham berharap mahasiswa ITNY bisa menjadi pencetak lapangan kerja dan bukan hanya sebagai pencari kerja. Ia menambahkan bahwa Technopreneur tidak hanya bicara menjadi sekedar kaya tapi lebih ke manfaat kepada orang lain.
“Saya berharap dimana ada alumni ITNY, disitu ada kebermanfaatan untuk orang lain,” lanjut Ircham.
Pada kesempatan ini, Yudi Dwi Ardian sebagai narasumber menjelaskan tentang bagaimana mencari ide (invensi dan inovasi), peluang, dan memulai wirausaha/bisnis. Ia menekankan tentang bagaimana membangun bisnis yang sesuai dengan passion masing-masing, tidak hanya ikut-ikutan temannya.
“Passion belum tentu menjadi income. Tapi bisa menciptakan peluang untuk memperoleh income,” jelas Yudi.
Untuk hal tersebut Yudi berpatokan pada 3 Pilar dalam keberhasilannya, yaitu kejarlah spiritual, silaturahmi, dan sedekah, kemudian rendah hati selalu untuk menghadapinya.
Baca Juga: Pemkot Jogja Tidak Lagi Gunakan Metode Swab untuk Tes Covid-19, Lalu?
Selanjutnya, Febriyo memaparkan tentang psikologi pasar dan bisnis. Ia mengatakan bahwa kesuksesan seseorang bukan dinilai dari berapa banyak usaha bisnisnya, tapi dari berapa besar dia fokus pada bisnisnya.
“Jika kita akan melakukan suatu usaha, kita harus melakukan research dulu apakah produk kita diterima oleh market dan tidak hanya main perasaan saja,” terang Bio, panggilan akrab Febrio.
Sesi yang paling menarik adalah sesi coffee break yang berisikan doorprize. Pada kesempatan ini Yudi memberikan doorprize untuk menginap Gratis di Hotel Aston miliknya.