SOLOPOS.COM - Bupati Grobogan, Sri Sumarni (kiri) saat meninjau penyekatan di Tugu Adipura, Nglejok Purwodadi saat pelaksanaan gerakan Grobogan di Rumah Saja, Minggu (27/6/2021). (Arif Fajar Setiadi)

Solopos.com, PURWODADI – Gerakan Grobogan di Rumah Saja yang berlangsung setiap hari Minggu sejak 13 Juni 2021 diklaim mampu mengendalikan dan menurunkan kasus positif virus corona atau Covid-19. Benarkah demikian, ini faktanya.

Pelaksanaan gerakan Grobogan di Rumah Saja digelar selama satu hari sejak Minggu mulai pukul 05.00 WIB hingga Senin pukul 05.00 WIB. Pelaksanaan gerakan ini mengajak warga Grobogan untuk tetap berdiam di rumah selama satu hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Gerakan ini selain untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 juga untuk mengendalikan kasus positif. Hal ini mengingat Kabupaten Grobogan masih zona merah atau berisiko tinggi penularan Covid-19,” ujar Bupati Grobogan Sri Sumarni.

Baca juga: Ganjar Buat Call Center Covid-19, Layani Keluhan Masyarakat Soal Kesehatan 24 Jam

Ekspedisi Mudik 2024

Lantas benarkah gerakan ini mampu mengendalikan kasus Covid-19 di Grobogan. Data dari Satgas Covid-19 yang diperoleh Senin (28/6/2021) menyebutkan pada gerakan Grobogan di Rumah Saja jilid satu (13/6) ke jilid dua (20/6) belum menunjukan hasil.

Bahkan dari grafik yang diperoleh dari Satgas Covid-19 Grobogan, pada pekan 23 atau awal pelaksanaan gerakan, tercatan ada 228 kasus. Kemudian pada pekan 24 atau memasuki gerakan jilid dua justru ada 446 kasus, atau terjadi lonjakan.

“Apa yang dilakukan pemkab melalui Satgas Covid-19 Grobogan tidak akan menunjukan hasil tanpa dukungan masyarakat,” jelas Bupati Sri Sumarni didamping Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi, Dandim 0717 Purwodadi, Letkol Asman Mokoginta dan Kalak BPBD, Endang Sulistyoningsih.

Baca juga: Polisi Periksa Kades Dokoro Soal Video Viral Joget Tak Patuh Prokes

Gerakan Di Rumah Saja Jilid 3

Kendati demikian, pemkab tetap menggelar gerakan tersebut ke jilid tiga atau pada Minggu 27 Juni 2021. “Saya lihat setelah memasuki jilid tiga ada penurunan kasus. Saya berterima kasih karena masyarakat mulai patuh dan terbiasa dengan gerakan Grobogan di Rumah Saja,” kata Bupati.

Apa yang disampaikan Bupati Sri Sumarni mendasarkan pada data yang disampaikan Satgas Covid-19 Grobogan. Pada pekan ke 25 kasus Covid-19 di Grobogan menunjukan penurunan. Tercatat hanya ada 391 kasus atau turun 55 kasus dibanding pekan 24.

Namun dari data yang ada, kasus paling banyak justru terjadi di Kecamatan Purwodadi, yakni 1065. Disusul Kecamatan Godong 448 kasus, kemudian Kecamatan Toroh 435, dan Kecamatan Gubug 368 kasus.

Baca juga: Peredaran 132.000 Batang Rokok IIegal Terungkap di Jepara

Sementara Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi mengatakan, pihaknya bersama Kodim tetap mendukung kegiatan Grobogan di Rumah Saja untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Kami bersama Kodim bersinergi untuk mendukung upaya pemkab sampai di tingkat Polsek didukung Koramil,” kata Kapolres.

Hal senada disampaikan Dandim Letkol Inf Aman Mokoginta, TNI mendukung Gerakan Grobogan di Rumah Saja. “Namun hal ini juga butuh dukungan dari masyarakat Grobogan. Tetap patuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” tegas Dandim.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya