SOLOPOS.COM - Pengunjung berjalan saat mengunjungi Taman Balekambang, Solo, Minggu (10/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta seluruh manajemen objek wisata mengantisipasi membeludaknya pengunjung saat akhir pekan. Antusiasme warga menyambut pelonggaran menyebabkan keramaian akhir pekan lalu.

Keramaian itu seperti terlihat di Taman Balekambang dan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Jika Taman Balekambang menerapkan sistem giliran, periode giliran itu bisa ditambah. Begitu pula dengan TSTJ.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengakui masyarakat haus akan hiburan dan rekreasi setelah hampir dua tahun tak bisa berwisata. “Warga sudah lama tak bertamasya, tak dapat hiburan mosok ya kon nang omah terus [masak iya disuruh di rumah terus],” katanya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (28/10/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Gibran menyebut seluruh kepala daerah diminta melakukan mitigasi dan penanganan Covid-19. Namun pada saat yang sama juga mesti menggenjot percepatan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Kasus Diklat Menwa UNS Solo: 26 Saksi Diperiksa Polisi, Ada Tersangka?

Keduanya harus seimbang sehingga harus ada gas dan rem,. “Ya kalau semua ditutup, nanti ekonomi mati. Untuk mengantisipasi kerumunan [di tempat wisata], mungkin kelompoknya lebih banyak. Kerumunan yang ada di awal juga cepat diatur,” tuturnya.

Instruksi Pemerintah Pusat

Ditanya apakah tempat wisata akan buka saat libur Natal dan Tahun Baru, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menunggu instruksi pemerintah pusat. Apabila diizinkan buka, maka harus ada maksimal kapasitas menyesuaikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Buka tidaknya tunggu pusat dulu. Nanti kalau buka ya dibatasi, enggak bisa terlalu banyak. Maksimal kapasitas tergantung level saat Desember nanti,” ucapnya.

Baca Juga: Daftar 8 Kawasan Kumuh di Kota Solo, Kampungmu Termasuk Lur?

Selain pembatasan jumlah pengunjung di objek wisata Solo, Gibran juga mewaspadai kenaikan mobilitas masyarakat saat momentum itu.

Pemkot masih menimbang sejumlah antisipasi, di antaranya penyekatan di perbatasan maupun menyiapkan tempat karantina. “Saya menganjurkan mudiknya ditunda dulu. Saya tunggu instruksi dari pusat untuk penyekatan, pembatasannya,” jelas Gibran.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan guna mengantisipasi gelombang ketiga, ia bakal mengusulkan pengaktifan kembali gedung isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya