SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Instagram/@gibran_rakabuming)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut sinkronisasi data antara Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, dan pusat bakal berimbas pada turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Apabila Solo turun level dari 4 ke 3, maka sejumlah pelonggaran bisa dilakukan. Salah satunya, pembukaan mal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pokoknya dalam dua hari ini kami selesaikan biar sinkron semua, dengan korjat juga Corona Jateng. Kalau bisa sinkron semua ya, sudah enggak mungkin level 4. Targetnya membaik, ke-3 atau ke-2,” kata dia, kepada wartawan, Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Penasaran dengan Besaran Gaji PNS Terbaru? Nih Kepoin

Kendati begitu, level PPKM baru terungkap dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri yang terbit pada Selasa (24/8/2021). Pihaknya tak bisa memutuskan apapun sebelum Inmen tersebut diteken. Ia mengakui sejumlah daerah di Soloraya mulai menggelar simulasi pembukaan destinasi wisata.

Namun, dirinya belum mendapatkan instruksi untuk itu. “Belum ada instruksi untuk itu, menunggu Inmen juga. Belum tahu ada pengaruh atau tidak (penambahan kasus), tapi kami harus tetap waspada,” bebernya.

Ihwal pelonggaran aturan apabila PPKM di Kota Solo turun level dan mal boleh dibuka, maka pengunjung mal dan pusat perbelanjaan wajib menggunakan barcode (kode batang) yang tertera pada aplikasi Peduli Lindungi. Aplikasi bikinan pemerintah untuk mengecek status vaksinasi penduduk.

Sejumlah pengelola mal dan pusat perbelanjaan sudah melakukan simulasi dan sosialisasi soal kode batang itu. “Ya nanti kalau diperbolehkan, kam siap kok. Tenang saja,” ujar Gibran.

Baca Juga: Layang-Layang Naga Ini Hasil Kreasi Perempuan Asal Blora

Ia mengakui status PPKM di Solo terkait dengan daerah sekitar, mengingat aglomerasi. Kendati begitu, putra sulung Presiden Joko Widodo itu memastikan kasus mulai melandai ditandai dengan ditutupnya gedung isolasi terpusat yang menggunakan sekolah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani mengatakan salah satu gedung isolasi yang ditutup adalah Solo Technopark (STP). Gedung tersebut dikembalikan sesuai fungsinya yakni pemberdayaan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya