SOLOPOS.COM - Petani merawat tanaman anggrek bulan taiwan (Phalaenopsis) yang dibudidayakan di Kluster Budidaya Tanaman Hias Kopeng, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/1/2016).(JIBI/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA -- Guru Besar Ekonomi IPB, Prof. Muhammad Firdaus mengatakan gaji seorang profesor di Institut Pertanian Bogor saja kalah besar dari pelaku bisnis tanaman hias. Hal ini karena peluang bisnis bunga dan hortikultura terus mengalami peningkatan dan sangat menjanjikan.

"Saya pastikan. Kalau tekun dalam menekuni subsektor hortikukultura, termasuk tanaman hias, gajinya bisa dua kali lipat dari gaji seorang profesor di IPB," kata Prof Firdaus dalam acara Tik Talk episode Bisnis Tanaman Hias. Kegiatan ini diselenggarakan Biro Humas dan Informasi Publik Kementan di House Of Tani, lantai 1 Gedung PIA, Jumat (12/3/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Prof Firdaus, gaji seorang profesor atau seorang Aparatur Negeri Sipil (ASN) bisa dihitung melalui bilangan digit angka. Sedangkan gaji perajin dan petani tak bisa dihitung karena pendapatan mereka bertambah banyak. Ini seiring peminat tanaman hias yang tersebar di seluruh dunia. "Saya juga heran kok masih ada yang mau jadi ASN. Padahal kalau mereka tau bisnis tanaman hias ini sangat menjanjikan, saya pikir mereka pasti tidak mau jadi ASN," katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca jugaMantap! 3 Menteri Lepas Ekspor Produk Pertanian Jatim Senilai 140 Miliar

Dalam kesempatan yang sama, pecinta tanaman hias sekaligus Owner The Jungle Green House, Jesslyn Lim mengatakan bahwa tanaman hias merupakan bisnis strategis yang sangat menguntungkan. Apalagi, bisnis ini sangat mudah dilakukan karena bisa menggunakan lahan sempit seperti halaman dan pekarangan rumah.

"Sebelum menjejaki bisnis ini. Dulu saya memulainya dari pot seluas 4 meter. Kemudian saya tekuni dan bertambah menjadi 100 pot. Entah kenapa setiap hari terus bertambah dan sekarang jadi full. Seiring berjalannya waktu. saya posting lalu temen-temen tertarik. Dan akhirnya saya jualan," katanya.

Baca juga: Bisnis Tanaman Hias, Ini Tips dan Trik Dari Pebisnis Milenial

Tidak Pernah Surut

Ketua Kelompok Tani Mandiri Cianjur, Jana Rojana juga mengatakan bahwa tanaman hias tidak akan pernah surut selama di dunia masih dihuni makhluk hidup. Bisnis tanaman hias ini bahkan bisa berkembang lebih besar lagi sering hadirnya varietas cantik yang memiliki nilai jual mahal.

"Selama pandemi ini untuk bunga potong memang mengalami penurunan. Tapi saya bilang, bisnis tanaman hias itu selama ada manusia hidup maka akan tetap hidup. Karena itu saya menikmati dan mencintai menjadi penjual dan perawat tanaman hias," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya