SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Wakil Presiden (Wapres) Boediono sore ini memimpin rapat khusus mengenai keselamatan transportasi udara dan laut. Rapat tersebut menghasilkan delapan keputusan penting.

Rapat berlangsung di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/10), selama kurang lebih tiga jam dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rapat diikuti Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, pejabat terkait di Kementerian Perhubungan, serta perwakilan PT Angkasa Pura I dan II.

“Hari ini sebetulnya rapat tentang keselamatan transportasi udara dan laut. Tapi karena topiknya sangat panjang, maka baru satu agenda saja, yakni keselamatan udara. Ada delapan keputusan penting yang sudah jelas dan follow up-nya,” kata Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat, dalam jumpa pers usai rapat.

Berikut kedelapan keputusan itu selengkapnya:

1. Pemerintah akan merevisi Keppres No 105/1999 Tentang Struktur dan Lingkup Tugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Nantinya, KNKT tidak lagi bertanggungjawab kepada Kementerian Perhubungan, melainkan langsung kepada presiden. Perubahan ini bertujuan untuk memperkuat independensi KNKT.

2. Memperketat pengawasan pelaksanaan rekomendasi yang dikeluarkan oleh KNKT. Selama dua tahun ini, rekomendasi KNKT memang sudah cukup membuahkan hasil. Namun, KNKT tidak cuma berkaitan dengan keselamatan penerbangan saja, melainkan seluruh moda transportasi. Sanksi yang lebih ketat bagi pelanggar akan diterapkan.

3. Maskapai penerbangan akan didorong untuk menggunakan sistem e ticket. Regulasi untuk itu saat ini sangat diperlukan, karena baru sekadar imbauan. Ditjen Perhubungan Udara akan membicarakan hal itu dengan pemilik maskapai penerbangan termasuk kargo.

4. Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, akan diperluas karena sudah sudah melebihi kapasitas. Bandara tersebut sekarang ini melayani bisa sampai 30 juta per tahun, bahkan tahun ini diperkirakan bisa mencapai 40 juta penumpang. Sementara kapasitasnya hanya 22 juta penumpang saja.

Di masa lebaran 2010 kemarin, pergerakan pesawat terlihat sudah sangat padat. Di dua landasan saja, terjadi gerakan pesawat sampai 60 pesawat per jam.

Padahal dengan dua landasan itu, standarnya hanya cukup untuk 52 pesawat per jam. Rencananya, Bandara Soekarno-Hatta akan ditambah lagi 2 terminal serta satu landasan.

5. Sterilisasi runway, apron, dan kawasan dalam bandara perlu diperketat. Hal itu untuk mencegah supaya tidak ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab masuk ke runway dan apron sehingga membahayakan keselamatan penerbangan.

6. Sterilisasi bandara dari penyandang masalah sosial. Perlu ada solusi untuk penduduk yang mencari nafkah di kawasan bandara secara tidak resmi.

7. Segala peraturan mengenai keselamatan penerbangan yang masih tertunda tidak boleh ada yang tersisa pada akhir 2010. Dirjen perhubungan udara akan melakukan invetarisasi.

8. Mempercepat restrukturisasi dan pemisahan fungsi navigasi (radar) dan operasi bandara. Untuk menjalankan fungsi navigasi dan air traffic controller (ATC) pemerintah akan membentuk satu perum baru yang akan menangani navigasi. Sehingga pengelolaan radar bandara tidak lagi menjadi tanggung jawab PT Angkasa Pura.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya