SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang merah (Juli Nugroho/JIBI/Bisnis)

Hasil perkebunan bawang merah distribusinya dipastikan akan lebih efisien.

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah memastikan distribusi bawang merah di pasaran akan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“TPID akan memotong rantai perdagangan bawang merah yang selama ini dinilai masih belum efisien,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah V Jawa Tengah-DIY sekaligus Wakil Ketua TPID Jateng Iskandar Simorangkir pada rapat koordinasi wilayah di Hotel Crowne Semarang, Senin (21/12/2015).

Menurut dia, dengan rantai distribusi yang efisien, produsen dalam hal ini petani dapat menikmati harga yang lebih baik dan konsumen dalam hal ini masyarakat dapat menikmati harga barang yang lebih rendah.

Pada acara rakorwil tersebut dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman kerja sama perdagangan bawang merah antara Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Brebes, Kendal, dan Demak dengan pedagang pasar Johar.

“Penandatanganan nota kesepahaman ini juga merupakan wujud komitmen TPID Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung kecukupan pasokan bawang merah di Kota Semarang,” katanya.

Selain itu, diharapkan melalui kerja sama tersebut dilakukan pula tukar-menukar data atau informasi harga dan pasokan baik dari sisi produsen yaitu petani maupun konsumen yaitu pedagang.

Sementara itu, komoditas bawang merah sengaja dipilih untuk dikerjasamakan karena Jawa Tengah merupakan salah satu daerah sentra utama penghasil bawang merah, yaitu dengan produksi sebesar 42 persen dari total produksi nasional.

“Namun di sisi lain, komoditas bawang merah ini masih menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi utama di Jawa Tengah,” katanya.

Oleh karena itu, dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman tersebut diharapkan pihak-pihak yang terlibat dapat melaksanakan tugas dan fungsi sesuai kewenangan masing-masing.

“Ke depan diharapkan pula kerja sama perdagangan yang telah dilakukan ini dapat diduplikasi untuk kerja sama serupa pada komoditas lain yang juga menjadi penyumbang inflasi di Jawa Tengah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya