SOLOPOS.COM - Fitra Adi Wibowo, relawan pemakaman jenazah Covid-19 termuda di Kota Madiun mengenakan pakaian hazmat, Minggu (15/8/2021). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Remaja berusia 18 tahun, Fitra Adi Wibowo, menjadi sukarelawan termuda dalam tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kota Madiun, Jawa Timur. Fitra menjadi relawan pemakaman karena keinginannya sendiri.

Motivasi terbesar saat Fitra mengikuti kegiatan sukarelawan itu karena melihat tingginya angka kematian karena Covid-19. Dia mengaku hatinya tergerak dan membulatkan niat untuk bergabung dalam tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 pada Agustus 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama setahun terakhir berkecimpung di dunia relawan pemakaman, Fitra mengatakan banyak pengalaman dan tantangan yang sudah dialami. Sudah ratusan jenazah yang dimakamkan Fitra.

Baca juga: Kisah Sukses Tama, Pemuda Madiun Raup Untung dari Hobi Mengoleksi Merpati Hias

Ekspedisi Mudik 2024

Remaja yang baru lulus SMKN 1 Kota Madiun itu menceritakan dirinya pernah seharian penuh berada di tempat pemakaman. Sehingga, aktivitas seperti makan, minum, serta istirahat dilakukan di area makam. Hal ini karena saking banyaknya jenazah harus dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.

“Pernah pada waktu puncak-puncaknya, bulan Juli kemarin [2021], saya bersama tim memakamkan 10 jenazah dalam sehari dengan protokol kesehatan,” kata dia, Minggu (15/8/2021).

Dirinya juga harus siap bekerja 24 jam untuk menggali kubur dan memakamkan jenazah. Sehingga dia pun sudah biasa tidur di tempat permakaman karena memang harus menunggu jenazah datang untuk dimakamkan.

Baca juga: Jadi Korban PHK, Pria Ini Gelar Aksi Tunggal di Jalan Madiun

Selain itu, cerita menarik yang pernah dialami yakni saat dirinya menggantikan modin untuk menyalatkan dan mendoakan jenazah. Hal itu menjadi pengalaman kali pertama menjadi imam untuk menyalatkan dan mendoakan jenazah. Pada waktu itu, modin yang bertugas sedang sakit dan berhalangan hadir padahal jenazah harus segera dimakamkan.

“Itu jadi pengalaman pertama saya menjadi modin. Dan bisa terlaksana dengan lancar. Kalau untuk mengazani jenazah Covid-19 kan cukup dari atas, karena harus protokol kesehatan,” jelas remaja kelahiran 27 November 2002 itu.

Memenuhi Kebutuhan Tubuh

Sebagai petugas pemakaman Covid-19, Fitra mengaku ada sedikit ketakukan ketika terpapar virus corona. Untuk itu, dia memastikan protokol kesehatan secara ketat saat sedang bertugas. Selain itu, dirinya juga memastikan untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi.

Baca juga: Bantu Pasien, Ada Mobil Pengisian Oksigen Gratis di Madiun

“Takut terpapar itu pasti. Untuk itu, saya selalu meningkatkan imun dan iman. Secara imun, ya makan makanan bergizi dan berolahraga. Sedangkan untuk iman, ya berdoa dan salat lima waktu,” kata remaja itu.

Dia bersyukur orang tuanya mendukung kegiatan kerelawanannya. Dia pun mengaku selalu menjaga protokol kesehatan supaya tidak terpapar Covid-19.

“Saya mengikuti aktivitas kerelawanan ini tanpa paksaan. Sebelumnya saya memang aktif di Palang Merah Remaja (PMR),” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya