SOLOPOS.COM - Para aparat kepolisian mengangkut peti jenazah salah seorang korban jatuhnya helikopter milik Basarnas Jateng untuk dimasukkan ke dalam mobil sebelum dibawa ke upacara pelepasan di RS Bhayangkara Polda Jateng, Semarang, Senin (3/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Helikopter yang jatuh karena mengalami kecelakaan udara di Temanggung menewaskan delapan personel Basarnas.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kedelapan personel Basarnas yang gugur saat menjalankan misi kemanusiaan dalam insiden jatuhnya helikopter HR 3602 Dauphin di Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (2/7/2017) sore, diusulkan mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sesuai dengan UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, mereka gugur saat menjalankan tugas. Mereka layak mendapat penghargaan. Kami akan memberikan kenaikan pangkat satu tingkat dari pangkat mereka saat ini,” ujar Kepala Basarnas, Marsekal Muda Muhammad Syauqi, saat sesi jumpa pers di Ruang DVI RS Bhayangkara Polda Jateng, Semarang, Senin (3/7/2017) pagi.

Syaugi tak hanya akan memberikan kenaikan pangkat bagi para anggota Basarnas dari kalangan sipil yang menjadi korban jatuhnya helikopter itu.Ia juga berniat mengusulkan kepada Kepala Staf TNI AL agar para personel Basarnas dari TNI AL  yang menjadi korban juga mendapat kenaikan pangkat.

Helikopter milik yang jatuh itu sebelumnya membawa delapan orang personel Basarnas. Kedelapan korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu empat di antaranya merupakan anggota penyelamat atau rescuer yang terdiri dari M. Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur Bambang Sulistio.

Sementara empat anggota Basarnas yang berasal dari kesatuan TNI AL yang turut menjadi korban, yakni Kapten Laut Hariyanto, Kapten Laut Solih, Serka MPU Hari M., dan Peltu LPU Budi Santoso.

Kedelapan korban berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian di kawasan Gunung Butak pada Senin dini hari sekitar 02.00 WIB. Seluruh korban langsung diterbangkan ke RS Bhayangkara di Semarang untuk menjalani identifikasi oleh tim DVI Polda Jateng.

[Baca juga 8 Korban Tewas Berhasil Dievakuasi]

Seusai diidentifikasi delapan jenazah korban itu diserahkan kepada keluarganya melalui upacara pelepasan di Lanumad Bandara Ahmad Yani, Semarang, Senin pagi. Isak tangis keluarga korban terdengan mengiringi upacara penghormatan terakhir yang dilakukan rekan-rekan, baik dari Basarnas maupun TNI AL.

Kapolda Jateng, Irjen Pol. Condro Kirono, sepakat jika delapan korban itu mendapat penghargaan berupa kenaikan pangkat. Hal itu dikarenakan delapan korban gugur saat menjalankan tugas.

“Mereka gugur saat menjalankan tugasnya. Sebelum pergi untuk memberikan bantuan kemanusiaan pada korban erupsi Kawah Sileri, delapan personel Basarnas itu juga turut bekerja bersama kami melakukan pengamanan Lebaran di exit tol Gringsing,” tutur Kapolda.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya