SOLOPOS.COM - Sendang Nyi Ageng Gadung Melati terletak di dekat lapangan voli Dusun Tandon, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil belum lama ini. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI – Dua sosok misterius mewarnai kisah terbentuknya Dusun Tandon, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri pada zaman penjajahan Jepang. Sebagian warga meyakini sosok tersebut masih berada di Tandon hingga sekarang.

Kedua sosok itu, yakni Nyi Ageng Gadung Melati dan Mbah Jenggot. Saat warga berpindah dari permukiman lama ke permukiman baru yang akhirnya diberi nama Dusun Tandon, dua sosok tersebut dipercaya turut pindah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Perpindahan keduanya dilakukan secara gaib. Sebagai informasi, sebelum berpindah warga menghuni sebuah perkampungan bernama Dusun Kledokan. Mereka pindah karena diminta penjajah Jepang yang saat itu akan membangun waduk dengan menenggelamkan Dusun Kledokan pada 1942.

Baca juga: Tragis, 3 Orang Sekeluarga Ditemukan Meninggal Tertimbun Tumpukan Pakaian

Ekspedisi Mudik 2024

Nyi Ageng Gadung Melati

Pegiat seni budaya di Dusun Tandon, Ngatno, 74, pernah mendokumnetasikan cerita yang melatarbelakangi pembentukan dan penamaan Dusun Tandon. Dia mewawancarai tokoh terdahulu yang mengatakan bahwa Nyi Ageng Gadung Melati adalah sosok perempuan cantik yang selalu memakai sumping/ornamen bunga melati yang diselipkan di daun telinganya.

Saat warga berpindah dari Dusun Kledokan ke lokasi baru, Nyi Ageng Gadung Melati turut berpindah. Dalam perjalanannya, Nyi Ageng Gadung Melati yang diyakini sebagai penguasa alam gaib di Dusun Kledokan itu diikuti ribuan ikan pari hingga ke tempat yang diinginkan.

Saat itu ada warga yang melihat peristiwa itu, yakni Mbah Rembug. Nenek-nenek tersebut sampai pingsan karena kaget menyaksikan kejadian yang aneh hingga jatuh sakit. Suatu ketika Mbah Rembug dapat disembuhkan tukang panjak bernama Mbah Udet.

Sampai akhirnya Nyi Ageng Gadung Melati bermukim di sebuah sendang atau sumber air. Saat ini sendang tersebut masih ada di Dusun Tandon. Bahkan, airnya dimanfaatkan warga sekitar dengan cara disedot menggunakan mesin pompa air. Lokasinya di dekat lapangan voli.

“Sendangnya diberi nama Sendang Nyi Ageng Gadung Melati,” kata Ngatno saat ditemui di rumahnya dusun setempat, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bikin Geger, Bakul Dawet Meninggal Dunia Mendadak di Pasar Kota Sragen

Mbah Jenggot

Mbah Jenggot yang juga sebagai sosok penguasa alam gaib di Dusun Kledokan, Wonogiri turut pindah. Mbah Jenggot disebut sebagai pertapa yang sakti. Sebelum berpindah dipercaya bermukim di sebuah batu di tengah sungai. Kepindahan Mbah Jenggot disertai angin besar. Warga terdahulu percaya Mbah Jenggot kala itu berpindah ke sebuah sumur.

“Dulu orang tirakat di Sendang Nyi Ageng Gadung Melati dan Sumur Mbah Jenggot. Sekarang sudah jarang didatangi orang. Biasanya orang datang setiap malam 1 Sura,” imbuh Ngatno

Bagi yang percaya Nyi Ageng Gadung Melati dapat mengabulkan keinginan orang. Sementara, Mbah Jenggot dapat memberi kesaktian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya