SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, SOLO — Kira-kira di mana gereja tertua dan pertama yang ada di Solo, Jawa Tengah?

Gereja yang dimaksud adalah Gereja Katolik St. Antonius Purbayan yang berlokasi di Jalan Arifin 1, Kepatihan Wetan, Jebres.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga:  Lokalisasi Silir, Jejak Sejarah Bisnis Prostitusi di Kota Solo

Melansir situs resmi milik Pemkot Solo, gereja ini didirikan pada 1905 dengan gaya arsitektur barat dan masih berfungsi hingga sekarang.

Bukan hanya tertua, menurut informasi yang diperoleh Solopos.com dari situs resmi Cagarbudaya.kemdikbud.go.id, Gereja St. Antonius Purbayan ini merupakan gereja Katolik pertama di Solo.

Baca Juga: Tempat Wisata Menarik di Boyolali, Pemandangannya Bikin Susah Move On

Karena berusia tua, pada 1986-1988, gereja ini pernah mengalami pemugaran dan pelebaran pada sisi dalam, namun tidak mengurangi nilai sejarah dan fungsi bangunannya.

Lokasi gereja ini juga begitu strategis karena berada di sebelah Balai Kota Solo dan Pasar Gede serta kawasan bangunan-bangunan kuno yang dilindungi.

Baca Juga:  Asal-usul Santa Claus dalam Perayaan Natal dengan Berbagi Hadiah

pembatasan tempat ibadah kota solo gereja Jateng pedulilindungi
Kompleks Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan, Solo, disterilkan, Kamis (19/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Sejarah Gereja Tertua di Solo

Menurut informasi yang diperoleh dari unggahan pengelola akun Instagram @solozamandulu, sebelum didirikan pada 1905, sudah ada aktivitas gereja yang dilayani langsung dari Semarang.

“Sebelum tahun 1859, Gereja Katolik Surakarta dilayani langsung dari Semarang. Orang Surakarta pertama yang dibaptis adalah Anna Catharina Weynschenk (14 November 1812) dan Georgius Weynschenk (24 November 1813). Pada hari itu ada 59 orang dibaptis,” ujar dia.

Baca Juga:  Deretan Tempat Wisata di Sragen: Ada yang Jarang Diketahui Orang

Kemudian, pada 1859, stasi atau wilayah keuskupan Ambarawa didirikan, yang meliputi Ambarawa, Solo, dan Madiun.

“Pada waktu itu stasi Ambarawa berada di bawah pimpinan Pastor Yohanes F.V.D. Haegen, dengan jumlah umat 1787 orang (1206 di antaranya adalah tentara). Tanggal 29 Oktober 1905 Pastor Cornelis Stiphout SJ dari Pastoran Ambarawa, mendapat izin mengadakan undian untuk mendirikan Gereja di Kota Solo. Usaha ini berhasil. Dalam kondisi darurat, karena gereja belum selesai dibangun, Misa yang pertama kali diadakan di Pastoran pada tanggal 22 Desember 1907,” terang dia.

Baca Juga: Kisah Misteri Pesantren Jin di Sragen, Ada Asrama Gaibnya Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya