SOLOPOS.COM - Polisi menggiring Direktur Hannien Tour, FR, 45 (ketiga dari kanan) dan bendaharanya, AV, 50 (kedua dari kiri), menuju Kantor Satreskrim Mapolresta Solo, Sabtu (23/12/2017). (Arif Fajar S./JIBI/Solopos)

Direktur dan Bendahara Hannien Tour ditangkap polisi terkait kasus dugaan penipuan umrah.

Solopos.com, SOLO — Polisi akhirnya mengungkap identitas direktur dan bendahara biro umrah dan travel Hannien Tour yang ditangkap atas kasus penipuan dan penggelapan uang sekitar Rp8 miliar milik 400 calon peserta umrah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, polisi baru mengungkap inisial mereka, yakni FR, 45, selaku direktur, dan AV, 50, bendahara Hannien Tour. “Keduanya ditangkap di dekat kantor pusat Hannien Tour di Jl. Tegar Beriman Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat [22/12/2017] sekitar pukul 15.00 WIB,” jelas Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi, Sabtu (23/12/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Kasatreskrin, FR dan AV tersangka sempat dipanggil dua kali setelah ada laporan dari para korban yang berasal dari Soloraya, Magetan, Madiun, Ngawi, dan Pacitan. Namun, mereka tidak memenuhi panggilan tersebut dan ditetapkan sebagai buron. (Baca: Direktur dan Bendahara Hannien Tertangkap)

Setelah ditangkap di Cibinong, keduanya dibawa ke Solo melalui jalur darat dan sampai di Mapolresta Solo, Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB. FR dan AV langsung ditahan di Mapolresta Solo untuk menjalani pemeriksaan.

Para calon peserta umrah yang sudah membayar dijanjikan segera diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah, namun tak satu pun dari mereka yang diberangkatkan. Ketika ditanya oleh para korban, manajemen Hannien Tour tidak memberikan kejelasan.

Kondisi ini kemudian membuat para calon peserta umrah melapor ke Mapolresta Solo. “Estimasi jika masing-masing peserta tersebut menyetor Rp20 juta ke biro umrah dan travel Hannien Tour, total kerugian dari 400 korban yang sudah melapor mencapai sekitar Rp8 miliar. Kami masih menyelidiki kemungkinan adanya korban lainnya,” terang dia. (Baca: Gagal Berangkat Umrah, Warga Laporkan Hannien Tour and Travel ke Polisi)

Selain menangkap FR dan AV, polisi juga menyita sejumlah dokumen sebagai barang bukti seperti laptop, komputer, dan lainnya. Sementara biro umrah dan travel Hannien Tour di Solo sudah tutup sejak dilaporkan ke polisi.

“Kami akan kembali lagi ke kantor pusat Hannien Tour [Cibinong] untuk mengambil barang bukti lainnya milik para tersangka. Saat penangkapan dan mau kami bawa ke Solo barang bukti itu tidak cukup diangkut dengan satu mobil,” bebernya.

Kompol Agus Puryadi tidak menampik kemungkinan korban penipuan dan penggelapan biro umrah dan travel Hannien Tour akan bertambah. Hal itu mengingat masih ada puluhan kantor cabang di beberapa wilayah di Indonesia.

“Kemungkinan bertambah [jumlah korban], bisa lebih dari 400 orang korbannya, karena itu kami masih mengembangkan penyelidikan kasus ini,” terang Kasatreskrim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya