SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghilang dari media sosial. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Setelah memenuhi panggilan pihak berwenang untuk dimintai keterangan terkait kabur dari karantina di Wisma Atlet, Rachel Vennya mendadak menghilang dari media sosial. Semua konten yang diunggah di akun Instagramnya telah dihapus, sehingga hanya menyisakan halaman kosong.

Apa yang dilakukan Rachel Vennya yang mendadak hilang dari media sosial bisa disebut sedang menjalani detoks media sosial. Hal ini juga dilakukan beberapa publik figur saat butuh istirahat sejenak dari media sosial. Mereka antara lain Natasha Wilona dan Dewi Perssik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menghilang dari media sosial sebenarnya perlu dilakukan mengingat rutin memantau media sosial ini sebenarnya bisa membuat stres dan depresi. Perlu diketahui, rerata setiap orang menghabiskan waktu 1 jam 40 menit per hari untuk melihat situs dan aplikasi media sosial favorit.

Baca Juga: Instagram Rachel Vennya Hilang, Termasuk Bukti Foto Liburan di Bali

Menghilang dari seluruh platform media sosial ini disebut sebagai detoks media sosial. Nah berikut ini sejumlah manfaat dari detoks media sosial seperti dikutip dari Lifehack.com dan Suara.com, Minggu (24/10/2021):

1. Tidak lagi membandingkan status sosial

Para ilmuwan menemukan banyak orang menggunakan media sosial, akhirnya malah membandingkan kehidupan diri sendiri dengan kehidupan semua orang yang dikenalnya lewat media sosial. Hasilnya, ia malah merasa dirinya tidak berharga, dan ini dampak yang sangat serius. Misalnya saat semua orang yang dikenal sudah menikah dan memiliki anak, lalu Anda masih lajang, maka akan merasa kesepian, depresi dan terisolasi.

2. Melindungi privasi diri sendiri

Media sosial adalah salah satu cara untuk tetap berhubungan dan berbagi foto dengan semua orang yang dikenal, termasuk harus membagikan privasi diri sendiri. Sebaiknya, Anda melakukan detoks media sosial dengan cara menghapus aplikasi dan mengeluarkan akun Anda untuk memberikan perlindungan terbaik bagi diri sendiri.

Baca Juga: Muncul Jerawat di Payudara, Perlukah Diwaspadai?

3. Berhenti merasa bersaing

Sadar atau tidak, media sosial kerap memunculkan sisi kompetitif seseorang. Ini karena setiap reaksi dan komentar dianggap sebagai tolok ukur seberapa populer postingan tersebut
Cara ini sangatlah tidak sehat karena bisa menyebabkan kecemasan dan depresi, sehingga rehat sejenak demi kesehatan mental dan menjauh sebentar dari sosial media adalah solusi terbaik.

Baca Juga: 2 Tahun Bergulir, Benarkah Asal-Usul Covid-19 Selamanya Jadi Misteri?

4. Memperbaiki suasana hati

Penelitian menemukan jika semakin banyak waktu yang dihabiskan di media sosial, semakin besar kemungkinan Anda mengalami depresi.  Sehingga dengan kata lain, jika Anda merasa cemas, stres dan depresi, maka itulah waktu yang tepat untuk melakukan detoks media sosial. Meski terasa aneh di awal, namun suasana hati akan membaik secara keseluruhan.

5. Lebih terhubung dengan dunia nyata

Anda terhubung dengan baik di dunia maya, tapi tidak pernah merasa terhubung secara langsung di dunia nyata. Mungkin hal tersebut sangat ideal bagi para introvert, tapi kita tetap masih perlu berhubungan dengan manusia secara langsung.  Namun, meskipun Anda seorang introvert dan tidak nyaman berhubungan dengan manusia secara langsung, Anda tetap bisa meningkatkan mood hanya dengan keluar di ruang publik, seperti pergi ke taman atau restoran favorit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya