SOLOPOS.COM - Pecandu narkoba bisa kambuh lagi (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Pada umumnya para pecandu narkoba bisa kambuh lagi seperti yang dialami Rio Reifan. Untuk kali keempat, dia ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Lalu apa kriteria pecandu narkoba dan mengapa para pecandu narkoba bisa kambuh lagi? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Rehabilitasi BNNP Kalbar, Husnia, menjabarkan kriteria orang yang bisa disebut sebagai pecandu antara lain adanya penggunaan narkoba yang kompulsif dan tidak dapat dikendalikan meski tahu konsekuensi dan bahayanya.

Baca Juga: Begini Cara Mencegah Sembelit Saat Puasa, Mau Coba?

“Karena adiksi adalah penyakit kronis yang kompleks, adiksi hanya bisa pulih tidak bisa sembuh, itu berarti adiksi harus dijaga dari masalah-masalah yang ada baik internal maupun eksternal yang dapat memicu agar tidak kambuh lagi,” bebernya seperti mengutip laman bnn.go.id.

Kebanyakan pecandu membutuhkan perawatan jangka panjang dan berulang untuk dapat berhenti dari ketergantungan narkoba. Terapi dan perawatan adiksi dapat menjadikan pecandu melakukan berbagai hal positif yang dapat mengalihkan minatnya kembali melakukan penyalahgunaan narkoba.

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Diah Setia Utami,  ada beberapa faktor penyebab seorang mantan pecandu narkoba bisa kambuh lagi, di antaranya sebagai berikut sebagaimana melansir detikcom, Selasa (20/4/2021):

1. Jenis zat

Menurut Diah, ada dua jenis zat narkotika yang paling sering disalahgunakan oleh pecandu, yaitu jenis opioid dan ATS (amphetamine-type stimulant). Dua jenis zat inilah yang bisa memicu para pecandu narkoba kambuh lagi.

"Opioid itu heroin atau morfin. Sementara ATS yang paling sering digunakan adalah ganja atau sabu," kata dr Diah, yang juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Anak Nia Ramadhani Positif Corona, Kenali Gejala Covid-19 Pada Anak

2. Komplikasi medis

Diah menjelaskan bahwa mantan pecandu narkoba yang sebelumnya memiliki gangguan kesehatan, terutama gangguan jiwa, sangat rentan untuk kambuh.

"Misalnya sebelum pakai narkoba pasien sudah dari awalnya sangat depresi, atau ternyata pasien mengidap bipolar. Ketika fase manik ingatnya narkoba, ketika depresi apalagi yang diingat narkoba. Tentunya kemungkinan untuk kambuh lebih besar," ujar  Diah.

3. Tingkat penggunaan

Pengguna narkoba terbagi menjadi tiga kategori, yakni experimental user, recreational user, dan addict user. Menurut dr Diah, apabila si pemakai tak direhabilitasi secara tepat, maka risiko untuk kambuh lagi lebih besar.

"Nah kalau dia sudah addict tapi diberikan pengobatan layaknya experimental user, tentu tidak tepat. Kemungkinan untuk kambuhnya juga lebih besar karena proses rehabilitasinya tidak sesuai," tandasnya.

Baca Juga: Tisya Erni Akui Pernah Dapat DM Dari Sule, Apa Isinya?

4. Kurang dukungan keluarga

Selain tiga faktor tersebut, kurangnya dukungan keluarga juga bisa meningkatkan risiko mantan pecandu narkoba untuk kambuh lagi. Diah mengatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga terkait hal ini, yaitu:

Keluarga harus tahu soal kecanduan atau adiksi narkoba
Keluarga harus bisa menerima mantan pecandu narkoba sebagai dirinya sendiri yang apa adanya.

"Tapi kalau keluarga nggak dukung, sedikit-sedikit dituduh maling kalau ada barang hilang, sering curiga, ya pecandu akan merasa tidak dihargai dan tak betah di rumah. Ujung-ujungnya kembali bergaul dengan teman-teman lama dan kembali menjadi pengguna narkoba," jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya