SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru. (Solopos-dok)

Solopos.com, SUKOHARJO — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sukoharjo mencatat 27 guru meninggal dunia setelah terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, 10 guru merupakan guru taman kanak-kanak (TK) yang belum menerima vaksin.

Ketua PGRI Sukoharjo, Darno, mengatakan para guru yang meninggal dunia terinfeksi Covid-19 mulai dari jenjang TK-SMA dan sederajat. Beberapa guru meninggal dunia di rumah sakit. Mereka mengalami sesak napas sehingga harus menjalani perawatan medis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jumlah guru yang meninggal dunia selama Maret 2020 hingga sekarang [akhir Agustus 2021] sebanyak 27 orang. Mayoritas guru yang meninggal belum disuntik vaksin,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (31/8/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Sabar… PTM di Sukoharjo Bakal Digelar Pekan Kedua September 2021

Darno menduga para guru terinfeksi Covid-19 bukan dari klaster sekolah. Selama ini, belum ada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pemberian materi pelajaran menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama lebih dari 20 bulan. Kuat dugaan, para guru terpapar virus saat berinteraksi dengan anggota keluarga, tetangga rumah, atau sanak famili.

“Hal ini menjadi perhatian serius insan pendidikan di Sukoharjo menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka [PTM] secara terbatas di sekolah. Saya meminta agar tenaga pendidik benar-benar mengetatkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah,” ujarnya.

Bantuan dari PGRI

Sementara jumlah guru yang terpapar Covid-19 di Sukoharjo mencapai puluhan orang. Rata-rata guru mengalami gejala ringan hingga sedang. Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah dan telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Hotel di Solo Baru Kembali Menggeliat, Okupansi Naik 20 Persen

PGRI Sukoharjo telah menyalurkan bantuan untuk para guru yang terpapar Covid-19 maupun keluarga guru yang meninggal dunia. “Hal ini bagian dari solidaritas PGRI Sukoharjo sebagai organisasi profesi guru. Saya prihatin dengan kondisi ini sekaligus ini jadi peringatan agar para guru tidak abai menjalankan protokol kesehatan,” paparnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan angka kematian Covid-19 cenderung tinggi kendati status Sukoharjo turun dari risiko tinggi atau zona merah ke risiko sedang atau zona orange.

Pasien positif yang meninggal dunia didominasi kelompok warga berusia di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia) dan memiliki komorbid. Jumlah kumulatif pasien positif yang meninggal dunia per 30 Agustus sebanyak 1.250 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya