SOLOPOS.COM - Penyandang disabilitas sensorik di Temanggung dilatih untuk meracik kopi ala barista. (Antara)

Solopos.com, TEMANGGUNG – Kopi yang dibuat barista dengan penglihatan normal mungkin sudah biasa. Tapi kopi yang diracik oleh orang atau barista yang memiliki gangguan penglihatan atau penyandang disabilitas sensorik netra alias tunanetra, mungkin hanya ada di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng).

Di Temanggung, belasan penyandang disabilitas sensorik netra dilatih untuk menjadi barista. Pelatihan digelar di Aula Panti Pelayan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Penganthi, Temanggung, Sabtu (16/10/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para penyandang disabilitas sensorik netra atau tunanetra ini pun terlihat antusias mengikuti pelatihan menjadi barista yang digelar Sekolah Kopi Gemawang.

Pekerja sosial ahli muda PPSDSN Penganthi, Sutarmi, mengatakan selama ini penyandang disabilitas sensorik netra hanya sebagai konsumen kopi. Tapi, dengan pelatihan ini diharapkan mereka bisa menyeduh kopi secara mandiri.

Baca juga: Suka Ngopi? Ada Battle Barista dan Bagi-Bagi Kopi Gratis di Sukoharjo

“Anak-anak kami yang disabilitas sensorik netra ini ternyata bisa juga membuat kopi secara mandiri. Nanti, tujuan kami setelah mereka lulus dari sini, di samping mempunyai keterampilan pijat atau jadi terapis, mereka juga bisa mengembangkan jiwa wirausaha sebagai barista,” katanya, dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan pelatihan barista dari Sekolah Kopi Gemawang ini merupakan ilmu yang luar biasa untuk anak-anak disabilitas sensorik netra.

“Kalau kopi diseduh orang dengan penglihatan normal itu sudah biasa. Tapi, anak-anak disabilitas sensorik netra ini ternyata juga bisa, sehingga mungkin konsumen akan lebih tertarik,” katanya.

Koordinator Sekolah Kopi Gemawang Temanggung, Sarwadi, mengatakan keingintahuan para penyandang disabilitas netra di Panti Penganthi cukup tinggi.

“Saya cermati minat mereka sangat tinggi, ingin tahu cara menyeduh kopi,” katanya.

Baca juga: Panen Kopi, Petani Temanggung Gelar Festival

Ia menyebutkan dalam pelatihan ini diajarkan tiga teknis seduh kopi, yakni seduh tubruk, interest, dan V60.

Peserta pelatihan, Pambayun Seto, 27, menyampaikan pelatihan kopi bermanfaat bagi dirinya sebagai penyandang disabilitas netra.

“Dengan mendapat ilmu tentang menyeduh kopi seperti ini, kemampuan kami tidak hanya sebatas pijat atau terapis. Mudah-mudahan kami nantinya bisa mengembangkan kewirausahaan bidang kopi,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya