SOLOPOS.COM - Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Istimewa)

Solopos.com, MALANG — Wilayah Jawa-Bali menyumbang 67,76% dari total kasus positif Covid-19 nasional. Hingga Sabtu (11/9/2021), kasus aktif Covid-19 yang dilaporkan covid19.go.id sebanyak 118.534, bertambah 5.376 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 14.356, dan meninggal bertambah 315 orang.

Juru Bicara sekaligus Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan Jawa-Bali mendominasi kasus Covid-19 secara keseluruhan. Menyusul pada urutan berikutnya yakni Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku-Papua di urutan terakhir dalam hal jumlah kasus positif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Artinya, persentase kasus positif sejalan dengan persentase kasus meninggal pada pulau-pulau di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (11/9/2021).

Tingginya porsi kasus positif di Pulau Jawa Bali, kata dia, dikarenakan wilayah tersebut mendominasi populasi di Indonesia. Selain itu karena terdapat ibu kota negara di dalamnya, sehingga aktivitas sosial ekonominya cenderung lebih padat.

Meski begitu dibandingkan kasus positif pada bulan sebelumnya, maka kasus positif di Pulau Jawa Bali secara umum menurun sebesar 74%.

Prof. Wiku mengimbau kepada setiap daerah di Indonesia untuk segera melakukan sinkronisasi data agar perkembangan Covid-19 di daerah terpantau lebih akurat. Khususnya kepada daerah-daerah yang menyumbang kasus tertinggi, pengawasan kepatuhan protokol kesehatan utamanya pada fasilitas umum dan fasilitas sosial melalui Satgas Posko Fasilitas Publik harus ditingkatkan.

Selain itu perlu adanya penguatan Satgas Posko di tingkat desa/kelurahan untuk memastikan pencegahan Covid-19 dilakukan sajak dari tingkatan terkecil.

Virus Terus Bermutasi

Kewaspadaan harus selalu dijaga mengingat perkembangan virus Covid-19 masih cukup dinamis. Virus Covid-19, seperti halnya semua virus, memiliki sifat alami untuk mengalami perubahan terus-menerus. Virus akan terus bermutasi selama virus masih ada di tengah masyarakat, baik pada skala lokal maupun global.

Baca Juga: Tragis, 3 Orang Sekeluarga Ditemukan Meninggal Tertimbun Tumpukan Pakaian

“Dalam hal ini, pemerintah melalui berbagai kebijakan menyeluruh, senantiasa berusaha menekan angka kasus. Semakin rendah penularan yang terjadi, semakin kecil pula kemungkinan virus mengalami perubahan menjadi varian baru,” ungkapnya.

Karena itulah, pemerintah mengharapkan masyarakat terus menjaga kesehatan dan mengurangi risiko terpapar virus Covid-19 dengan cara disiplin mengenakan masker, melakukan vaksinasi, juga menerapkan protokol kesehatan lainnya.

Wilayah geografis Indonesia yang luas dalam profil kepulauan, menuntut strategi pengendalian yang disertai kolaborasi dan sinergi kuat dari berbagai pihak. Dengan partisipasi tiap individu, dampak pandemi akan lebih terkendali.

Dalam masa kedaruratan ini, dia mengajak masyarakat untuk menanggapi dinamika seperti ini dengan cermat, yakni dengan meningkatkan kewaspadaan, tanpa terlalu takut berlebihan, serta melakukan pembelajaran dan perbaikan tiada henti.

Dia meyakinkan pemerintah terus memantau perkembangan Covid-19 di seluruh wilayah di Tanah Air dan mengevaluasi penanganannya. Hingga saat ini, Pulau Jawa dan Bali masih menjadi wilayah terbesar penyebaran virus, baik kasus positif, kematian maupun kasus aktif. Namun begitu tingkat kesembuhan di wilayah ini, juga mengalami peningkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya