Solopos.com, BOYOLALI–Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menyesalkan ada pendaki memanjat dan berjoget di Tugu Puncak Triangulasi Gunung Merbabu.
Kasubag Tata Usaha BTNGMb, Johan Setiawan, mengatakan aktivitas melawan hukum di kawasan taman nasional diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pelanggaran terhadap aturan ini bisa diancam pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 juta. Pendaki juga bisa di-black list selama periode tertentu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Johan menceritakan Tugu Puncak Triangulasi Gunung Merbabu dibangun pada 2017. Selain Triangulasi, tugu ini dibangun di semua puncak Merbabu yakni puncak Syarif dan Kenteng Songo. Setiap tahun tugu-tugu ini diperbaiki agar memberikan keamanan dan kenyaman bagi para pendaki.
Baca Juga: Heboh Pendaki Joget di Tugu Puncak Merbabu, BTNGMb Gelar Penyelidikan
Sangking sulitnya, manajemen BTNGMb sempat berencana menaikkan material itu menggunakan helikopter. Sebab di puncak gunung tidak tersedia sumber air. Proses pembuatannya membutuhkan waktu 2-3 bulan.
“Terakhir pas penutupan kemarin. Kami cor, bawa material batu, semen, pasir, air dan kami perbaiki dibantu sukarelawan dan masyarakat karena kondisinya sudah miring. Sekarang sudah baik,” ujar Johan.
Koordinator Perlindungan BTNGMb, Yulianto, mengatakan terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar bijak saat mendaki gunung. Agar kasus serupa tak terulang, tak jarang sanksi black list diberikan kepada pendaki yang melanggar ketentuan.
Baca Juga: Di Tepi Pintu Perlintasan, Seniman Klaten Menaruh Asa Lewat Angkringan
Dalam kasus pendaki yang melalui jalur tak resmi di Timboa misalnya BTNGMb memberikan sanksi kepada 8 orang. Sebanyak 4 orang di antaranya di black list selama 2 tahun dan 4 sisanya di-black list 1 tahun.
Video pria memanjat dan berjoget di Tugu Puncak Triangulasi Gunung Merbabu diunggah oleh akun Instagram BTNGMb @btn_gn_berbabu pada 6 Oktober 2021. Hingga 7 Oktober 2021 pukul 17.00 WIB, video itu disukai oleh 12.969 pengguna Instagram.
Pengguna akun @btn_gm_merbabu menuliskan tugu itu merupakan identitas puncak Gunung Merbabu. Untuk membangun tugu diperlukan upaya menaikkan air, semen, batu, dan material lain dari bawah. “Jadilah pendaki yang bijak, cerdas, dan bertanggung jawab sobat,” tulis pengguna akun @btn_gm_merbabu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
