SOLOPOS.COM - Kondisi terkini proyek pembangunan Jembatan Prampalan, Masaran, Sragen, yang menjadi bagian dari proyek pelebaran jalan Solo-Sragen, Senin (30/8/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Proyek preservasi dan penambahan lajur untuk jalan nasional Palur-Sragen-Mantingan dengan nilai kontrak Rp130 miliar sudah jalan delapan bulan pada 2021. Pekerjaan fisik itu pun sudah mulai terlihat hasilnya.

Pantauan Solopos.com, Senin (30/8/2021), sejumlah pekerja sibuk menyiapkan lahan di tepi jalan Pungkruk-Duyungan. Jalan yang sebelumnya hanya terdiri dua lajur akan dikembangkan menjadi empat lajur. Sementara jalan Duyungan-Nguwer sudah dilebarkan menjadi empat lajur dengan lebar secara keseluruhan 11,5 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Proses pelebaran jalan masih dilakukan di jalur Nguwer-Purwosuman. Sementara di jalur Purwosuman-Krikilan sudah dilebarkan menjadi empat jalur. Proses pelebaran jalur Krikilan-Masaran masih menunggu selesainya pembangunan Jembatan Prampalan.

Baca Juga: Menjaga Martabat Pekerja Ekonomi Digital

Kerangka dasar dari badan Jembatan Prampalan sudah selesai dikerjakan. Para pekerja tinggal menyiapkan lahan untuk oprit jembatan. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk memadatkan lahan yang disiapkan menjadi jalan tersebut.

Lahan di tepi jalan Krikilan-Masaran sudah dikeruk sebagai persiapan pelebaran jalan nasional itu. Sejumlah warung makan dan pertokoan memilih menutup sementara tempat usaha mereka. Namun, masih ada di antara mereka yang tetap membuka usaha.

“Ini saya sudah libur dua pekan sejak lahan dikeruk. Saya putuskan tetap buka warung dengan risiko banyak pelanggan tidak bisa mampir. Kalau sepeda motor masih bisa parkir di depan warung, kalau pelanggan bermobil tentu tidak bisa parkir karena tidak ada lahan,” ujar Tini, 50, pemilik warung makan di Masaran.

Proyek preservasi dan penambahan lajur untuk Jalan Palur-Sragen-Mantingan sepanjang 46,4 km itu dikerjakan dalam waktu 420 hari kalender efektif.

Sebelumnya diberitakan, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sudah menyosialisasikan megaproyek itu kepada para stakeholders terkait proyek itu pada Februari lalu. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek 3.5. Kemen PUPR Jateng, Emy Eko Setyowati, mengatakan lingkup pekerjaannya terdiri dari pelebaran jalan menambah lajur sepanjang 8,10 km mulai dari Masaran km 17+800 sampai batas Kota Sragen Pungkruk, Sidoharjo, km 25+900.

Baca Juga: Pulau di Indonesia Tambah 229, Sekarang Jadi 17.000 Pulau

Pekerjaan selanjutnya adalah pelebaran jalan Sragen-Ngawi di dua lokasi dengan total panjang 5,4 km. Dua lokasi itu antara Pilangsari km 33+860 sampai Ngrampal km 35+110 dan Sambungmacan km 40+850 sampai Sambungmacan km 45+000. Selain itu, terdapat pekerjaan preservasi pemeliharaan rutin jalan sepanjang 28,41 km dan preservasi rutin jembatan dengan total panjang 413,5 m.

Pelebaran jembatan dengan total panjang 44 m, ujar dia, dilakukan di tiga lokasi, yakni Jembatan Prampelan Masaran, Jembatan Pondok Sambungmacan, dan Jembatan Mantingan, Ngawi. Lalu ada juga pemeliharaan berkala jembatan sepanjang 183,6 m.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya